Di era sinergi dan kolaborasi, dompet digital DANA terus bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memerangi kejahatan siber.
Bersama dengan para pemangku kebijakan dan asosiasi terkait di bidang pembayaran dan ekonomi digital, DANA turut berpartisipasi dalam berbagai kegiatan dan diskusi untuk terus mengencangkan kewaspadaan akan berbagai tren terkini untuk mengantisipasi kejahatan siber.
Peran aktif DANA tidak berhenti di level nasional saja, DANA bahkan menempatkan diri sebagai salah satu perwakilan industri tekfin (teknologi finansial) sebagai key experts dalam tingkat regional ASEAN.
Peran DANA yaitu memberikan masukan atas pengembangan Digital Economic Framework Agreement (DEFA), sehubungan pembahasan pembayaran digital dan manajemen risikonya.
Keterlibatan dalam DEFA diharapkan mampu memberikan perlindungan konsumen yang semakin optimal, dalam penanganannya di lintas negara.
Selain itu, langkah global juga DANA tempuh melalui partisipasi aktif dalam World Economic Forum (WEF), dalam pembahasan terkait dengan tekfin dan manajemen risiko tatanan pengelolaan pemerintah.
Pentingnya menjaga keamanan ekosistem ekonomi digital dengan kejahatan siber, juga turut menjadi perhatian tokoh masyarakat seperti Habib Jafar.
Dalam Dialog DANA: Bersinergi Menjaga Keamanan dari Kejahatan Siber pada Kamis (26/9), Habib Jafar mengatakan, “Isu ini sebenarnya adalah pekerjaan rumah (PR) kita semua, termasuk tokoh agama.”
“Sebagai tokoh agama, saya juga berkewajiban untuk menyampaikan pesan-pesan terkait keamanan siber. Oleh karena itu, garda terdepan untuk menjaganya adalah dengan literasi digital,” ujar Habib Jafar.
“Melalui berbagai upaya menyeluruh tersebut, DANA berharap dapat terus berkontribusi dalam menjaga kepercayaan dan keamanan pengguna di seluruh Indonesia serta menciptakan ekosistem ekonomi digital yang aman dan berkelanjutan,” jelas Cary Piantono, Chief Risk Officer DANA Indonesia.
Baca Juga: Marak Penipuan Online, DANA Sediakan Fitur Biar Penggunanya Aman