Find Us On Social Media :

Google Mulai Hadirkan Fitur AI Ask Photos, Cari Foto Jadi Lebih Cepat!

By Adam Rizal, Rabu, 9 Oktober 2024 | 09:00 WIB

Google Hadirkan Fitur AI Ask Photos, Cari Foto Jadi Lebih Cepat dan Mudah

Google telah memperkenalkan fitur Ask Photos berbasis artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan di dalam Google Photos dalam acara Google I/O Mei 2024. Fitur itu memungkinkan pengguna mencari koleksi foto dengan menggunakan bahasa sehari-hari melalui kolom prompt yang disediakan. 

Teknologi AI yang didukung oleh Gemin itu mampu memahami konteks dalam foto, seperti nama orang atau tempat, sehingga pengguna dapat menemukan foto lebih mudah. Setelah melalui tahap uji coba selama beberapa bulan, fitur ini kini mulai dirilis untuk sejumlah pengguna Google Photos, terutama mereka yang telah mendaftar untuk mencoba fitur tersebut. 

Menurut laporan dari 9to5Google, fitur AI Ask Photos hadir dalam bentuk tab baru berlabel Ask yang menggantikan tab Search di bagian kanan bawah tampilan utama Google Photos. Meski begitu, pengguna masih bisa mengakses fitur lama dari tab Search setelah mengklik Switch to classic search. Dengan fitur itu, pengguna bisa mencari foto atau video dengan prompt seperti "kapan terakhir kali saya bertemu si X" atau "tunjukkan foto saat saya berlibur di tempat X", tanpa harus menelusuri foto satu per satu. 

Sebelum menggunakan fitur itu, Google Photos akan meminta persetujuan terkait penyimpanan data, serta meminta pengguna mengidentifikasi nama dan hubungan dengan orang-orang yang muncul di koleksi foto mereka. Saat ini, fitur ini baru tersedia bagi beberapa pengguna di Amerika Serikat. Belum ada informasi mengenai kapan fitur ini akan dirilis di wilayah lain.

Centang Biru!

Google sedang menguji coba menampilkan tanda centang verifikasi di samping beberapa perusahaan tertentu di hasil pencariannya (Google Search). Langkah ini bertujuan membantu pengguna mengidentifikasi sumber informasi yang terpercaya dan menghindari situs web palsu.

Situs web palsu yang menyamar sebagai bisnis atau layanan resmi dapat muncul dalam hasil pencarian online, sehingga pengguna dapat melihat informasi palsu tentang bisnis tersebut. Hal ini dapat menipu pengguna dan berpotensi merusak reputasi perusahaan atau brand (merek).

"Kami secara rutin bereksperimen dengan fitur yang membantu pembeli mengidentifikasi bisnis yang dapat dipercaya secara online, dan saat ini kami sedang menjalankan eksperimen kecil untuk menampilkan tanda centang di samping beberapa bisnis tertentu di Google," kata juru bicara Google, dikutip dari Reuters.

Google telah menggunakan sistem otomatis untuk mengidentifikasi halaman dengan konten "penipuan" atau palsu dan mencegahnya muncul dalam hasil pencarian.

The Verge melaporkan perkembangan ini sebelumnya pada hari Jumat (04/10/2024), menambahkan bahwa mereka melihat tanda centang biru yang diverifikasi di samping tautan situs resmi untuk perusahaan seperti Microsoft, Meta, dan Apple, pada hasil pencarian. Saat ini, hanya beberapa pengguna yang dapat melihat fitur ini, menurut The Verge, menunjukkan bahwa Google belum menggulirkan uji coba fitur ini secara luas.

Baca Juga: Google Gemini 1.5 Flash-8B, Model AI Terbaru yang Cepat dan Efisien