Kecerdasan buatan generatif (AI) menghadirkan kemampuan baru yang sulit dibayangkan beberapa tahun lalu. Bisnis dengan cepat memanfaatkan kemajuan teknologi ini untuk memuaskan pelanggan dan merebut pangsa pasar baru. Pemrosesan bahasa alami di tengah data yang melimpah memungkinkan inovasi yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi para pengembang aplikasi. Kini saatnya memastikan keamanan mendasari AI dan teknologi baru lainnya yang berkembang pesat.
Anthony Amni (Country Leader, Indonesia, AWS) mengatakan budaya keamanan yang kuat mendorong inovasi yang lebih cepat dan aman. Seluruh anggota organisasi harus memandang keamanan sebagai faktor pendukung bisnis, alih-alih penghambat, dapat membantu mengurangi risiko sekaligus memperkuat ketahanan.
"Langkah-langkah keamanan yang kuat memungkinkan perusahaan berinovasi lebih cepat dan dengan kepercayaan diri yang lebih tinggi," katanya.
Anthony melanjutkan tim keamanan dan pimpinan organisasi dapat bekerja sama untuk memahami kebutuhan bisnis dan menerapkan perlindungan yang diperlukan guna memungkinkan bisnis mereka berkembang. Perubahan perspektif itu sangat penting untuk membuka manfaat dari eksplorasi teknologi transformatif seperti AI generatif.
"Saat mengadopsi AI generatif, dibutuhkan enkripsi yang kuat dan kontrol atas data kepada pengguna dapat mengatasi kekhawatiran privasi terkait aplikasi AI," ujarnya.
AWS Nitro System memiliki keunggulan utama tidak ada seorang pun (termasuk siapa pun di AWS) yang dapat mengakses data, workload, atau infrastruktur yang mendasari server Amazon Elastic Compute Cloud (Amazon EC2) milik pelanggan. "Perusahaan harus mencari infrastruktur dan layanan AI dengan fitur keamanan bawaan yang menawarkan tingkat kontrol," ujarnya.
AI generatif juga dapat membuat pengalaman pengguna menjadi lebih mudah dan efisien bagi pelanggan yang mementingkan keamanan. Alat-alat yang didukung AI dapat membantu administrator IT dan keamanan dalam mengidentifikasi dan mengatasi masalah dengan lebih efisien. Misalnya, kemampuan kueri bahasa alami dapat mempermudah analisis log keamanan dan aktivitas.
Fitur baru yang baru saja ditambahkan ke AWS CloudTrail Lake memungkinkan admin keamanan untuk mengajukan pertanyaan menggunakan bahasa alami, seperti "Apa yang menyebabkan kesalahan ini?". Inovasi lain seperti kerangka kerja baru untuk AWS Audit Manager membantu pelanggan mendapatkan wawasan tentang bagaimana mereka menggunakan AI generatif, termasuk menandai data sensitif dan melacak penggunaan model AI serta izin yang diberikan.
"Agar teknologi-teknologi ini benar-benar transformatif, kita harus memikirkan keamanan di seluruh tiga lapisan tumpukan genAI kita: lapisan bawah menyediakan alat untuk membangun dan melatih model bahasa besar (LLM) dan model dasar (FM), lapisan tengah menyediakan akses ke semua model beserta alat yang Anda butuhkan untuk membangun dan menskala aplikasi AI generatif, dan lapisan atas mencakup aplikasi yang menggunakan LLM dan FM lainnya untuk membuat pekerjaan menjadi lebih mudah dengan menulis dan memperbaiki kode, menghasilkan konten, dan berbagi wawasan," kata Anthony Amni, Country Leader, Indonesia, AWS.
Keamanan yang efektif bersifat proaktif dan kolaboratif
Untuk membangun budaya keamanan yang kuat, perusahaan harus membagikan tanggung jawab di seluruh organisasi. Mulai dari CEO hingga pengembang, setiap karyawan memiliki peran dalam menjaga keamanan. Pendekatan ini membantu memastikan bahwa pertimbangan keamanan terintegrasi ke dalam semua aspek operasional, mulai dari pengembangan produk hingga rapat harian. Pandangan keamanan yang proaktif sangat penting dalam lanskap ancaman saat ini, begitu pula dengan menguasai dasar-dasar keamanan.
Keamanan dasar termasuk otentikasi multi-faktor, seperti menggunakan kode verifikasi selain kata sandi. Ini sangat penting tapi masih jarang digunakan. Baru-baru ini, AWS Identity and Access Management (alat yang digunakan untuk mengelola identitas dan akses saat menggunakan layanan AWS) kini mendukung passkey sebagai metode kedua untuk autentikasi yang jauh lebih aman dibandingkan hanya menggunakan kata sandi.
Akhirnya, perusahaan harus berkomitmen untuk terus berinovasi dalam keamanan. Lanskap keamanan siber terus berkembang, dan bisnis perlu tetap berada di depan dalam menghadapi ancaman yang muncul. Ini membutuhkan investasi berkelanjutan dalam teknologi keamanan dan budaya yang memprioritaskan keamanan di setiap tingkatan organisasi.
"Dengan mengadopsi prinsip-prinsip ini, perusahaan dapat membangun budaya keamanan yang tidak hanya melindungi dari ancaman saat ini, tetapi juga memposisikan mereka untuk menavigasi tantangan teknologi baru yang muncul dengan aman," ujarnya.
Di lanskap digital yang terus berkembang pesat, fondasi keamanan yang kuat bukan hanya sebagai pengaman dan melainkan keunggulan kompetitif.
Baca Juga: AWS: Adopsi AI Generatif Dimulai dari Permasalahan Bisnis, Bukan Teknologi