Pemerintah saat ini menghadapi tantangan baru yakni perlindungan data masyarakat. Kementerian Komunikasi dan Informatika yang berubah nama menjadi Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mempunyai fokus untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
Menteri Komdigi Meutya Hafid sudah mengetahui tugas yang akan dijalankan yaitu bagaimana melindungi data aset digital masyarakat. Meutya pada saat ditunjuk menjadi menteri telah mempersiapkan langkah strategi menghadapi isu tersebut.
"PR kita adalah bagaimana mengamankan data-data kita itu juga terkait dengan digital dan pemerintahan yang efisien efektif itu juga bisa dilakukan dengan juga menerapkan digital," ujar Meutya beberapa waktu lalu.
Dari data di Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) grup ransomware Brain Chiper pada Juni 2024 mengunci data di 282 kementerian/lembaga. Belum diketahui data apa saja yang bocor. Kehadiran Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2022 tentang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP) mewajibkan para pelaku usaha lebih bertanggung jawab dalam mengolah data. Pemerintah sebagai regulator tentu saja membutuhkan peran dari pemangku kepentingan dalam melindungi data masyarakat.
Alfa Siber Teknologi selaku perusahaan distributor keamanan IT siap mendukung dan membantu pemerintah dalam menjalankan UU PDP. Karena hal ini sejalan dengan teknologi perlindungan keamanan Siber yang dikembangkan perusahaan.
"Dukungan solusi yang dimiliki Alfa Siber Teknologi dapat mendukung penguatan terhadap penerapan UU PDP ini," ujar Sales Director PT Alfa Siber Teknologi Ivan Adriansyah dalam acara seminar Penerapan UU PDP dan Penalti yang Berlaku (22/10/2024).
Pada pelaksanaannya Alfa Siber Teknologi siap membantu pemerintah dalam menghadapi kejahatan kebocoran data. Salah satu langkah kongkrit Alfa Siber Teknologi adalah menyiapkan teknologi yang terus mengikuti perkembangan sehingga perlindungan data bisa terus ditingkatkan di semua lini.
"Alfa Siber Teknologi berkomitmen untuk selalu dapat menyediakan solusi-solusi cyber security yang handal dalam menghadapi perkembangan ancaman - ancaman yang semakin advance," ungkap Ivan Adriansyah.
Ivan menambahkan Alfa Siber Teknologi selalu berinovasi untuk mendukung keamanan data sesuai dengan UU PDP. "Beberapa produk terbaru kami yang sejalan dengan regulasi dan pemerintahan baru yang fokus pada pencegahan kebocoran data adalah Stellar Cyber Open XDR, Krontech PAM, dan Cyberint," ucap Ivan Adriansyah
Sebagai tambahan informasi UU PDP regulasi untuk melindungi data pribadi seseorang dari penyalahgunaan atau akses yang tidak sah. Aturan tersebut mencakup :
1. Pengumpulan data pribadi (misalnya, nama, alamat, nomor identitas, data kesehatan).
2. Penggunaan data untuk tujuan tertentu, seperti pemasaran atau analisis.
3. Penyimpanan data dengan aman dan memastikan tidak ada akses ilegal.
4. Penghapusan data setelah tidak lagi diperlukan.
5. Hak subjek data (orang yang datanya disimpan), seperti hak untuk mengakses, memperbaiki, atau menghapus data mereka.
Baca Juga: Akamai dan Kyndryl Tawarkan Layanan Keamanan Segmentasi Zero Trust