Para ilmuwan China memperkenalkan STAR1, sebuah robot humanoid yang mampu berlari lebih dari 8 mil per jam (sekitar 13 km/jam).
Robot itu dikembangkan oleh perusahaan China Robot Era dan memiliki tinggi 171 cm serta berat 65 kg.
STAR1 berhasil menjadi robot tercepat sejauh ini walaupun kecepatan yang diraihnya dengan bantuan sepatu tambahan.
Dalam sebuah video promosi, STAR1 terlihat beradu lari di Gurun Gobi dengan menggunakan sepatu kets.
Robot itu menggunakan motor torsi tinggi dan algoritma artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan sehingga dapat menavigasi berbagai jenis medan dan mempertahankan kecepatan lari tertinggi selama 34 menit di jalan beraspal, padang rumput, dan kerikil.
Kecepatan STAR1 mencapai 8 mph dan mengalahkan rekor robot H1 dari Unitree yang memiliki kecepatan 7,4 mph.
Robot itu juga didukung oleh perangkat keras AI dengan pemrosesan 275 triliun operasi per detik (TOPS), jauh lebih tinggi daripada banyak laptop terbaik seperti dikutip Live Science.
Dengan 12 derajat kebebasan, STAR1 adalah salah satu dari banyak robot humanoid yang dipamerkan oleh berbagai perusahaan akhir-akhir ini, termasuk Optimus Gen-2 milik Tesla, Figure 01, dan Atlas dari Boston Dynamics.
Robot Dokter Gigi
Startup asal Boston, Perceptive melaporkan sebuah robot berbasis teknologi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan sukses melakukan operasi gigi otomatis pertama di dunia dan menandai sebuah terobosan signifikan dalam bidang medis.
Menurut laporan dari Vanguard, robot itu memiliki dengan perangkat lunak pencitraan 3D berbasis AI, yang memungkinkan lengan robotik melakukan prosedur gigi dengan presisi tinggi. Prosesnya dimulai dengan pemindaian 3D gigi dan mulut pasien, mengumpulkan gambar hingga di bawah garis gusi. Data itu kemudian dianalisis oleh AI untuk merencanakan dan melaksanakan prosedur secara otomatis. Prosedur pertama yang dilakukan adalah pemotongan gigi di mana lengan robotik mengikis bagian tertentu dari gigi pasien.
Dr. Chris Ciriello (CEO dan Pendiri Perceptive) mengatakan inovasi itu meningkatkan presisi dan efisiensi prosedur gigi serta membuka jalan bagi akses yang lebih luas terhadap perawatan gigi yang lebih baik.
"Di masa depan, pemasangan mahkota gigi dapat diselesaikan dalam waktu hanya 15 menit, dibandingkan dengan metode saat ini yang memerlukan dua kali kunjungan ke dokter gigi selama satu jam," ujarnya.
Perceptive telah memperoleh pendanaan sebesar USD30 juta dari berbagai investor besar di Silicon Valley, termasuk Ed Zuckerberg, ayah dari CEO Meta, Mark Zuckerberg. Meskipun teknologi ini masih dalam tahap pengembangan dan belum mendapat persetujuan dari FDA, perusahaan optimis bahwa teknologi mereka akan "mengubah dunia kedokteran gigi."
Robot AI itu ini tidak hanya menawarkan kecepatan dan akurasi yang lebih tinggi dibandingkan metode konvensional, tetapi juga berpotensi mengurangi biaya dan meningkatkan pengalaman pasien. "Teknologi ini akan membuat perawatan gigi lebih terjangkau dan dapat diakses oleh lebih banyak orang," ujarnya.
Namun, masih ada tantangan yang perlu diatasi, termasuk mendapatkan persetujuan regulasi dan memastikan keamanan serta keandalan teknologi ini dalam jangka panjang. Meskipun begitu, perkembangan ini membuat masa depan kedokteran gigi terlihat lebih cerah dan penuh potensi inovasi.
Baca Juga: Apple Akui Teknologi AI-nya Masih Kalah Bersaing dengan ChatGPT