Pada awal tahun ini, WhatsApp memperkenalkan filter chat sebagai cara untuk menemukan pesan dengan lebih cepat. WhatsApp pun sangat mengapresiasi masukan dari pengguna tentang pelacakan chat. Berdasarkan masukan tersebut, WhatsApp mengembangkannya menjadi fitur Daftar.
Dengan fitur Daftar, Anda sekarang dapat memfilter chat dengan kategori khusus pilihan Anda. Baik berupa daftar untuk keluarga, pekerjaan, atau tetangga, fitur Daftar akan membantu Anda fokus pada percakapan yang paling penting, ketika Anda membutuhkannya.
Anda dapat membuat dan mengedit daftar secara mudah dengan mengetuk + pada bilah pencarian di bagian atas tab Chat Anda, atau mengedit dengan cara menekan lama sebuah daftar. Mirip dengan 'favorit', Anda dapat menambahkan grup dan chat pribadi ke dalam daftar, dan daftar apa pun yang Anda buat akan muncul pada bilah filter.
WhatsApp memastikan fitur Daftar akan tersedia untuk semua orang dalam beberapa minggu mendatang. WhatsApp sangat antusias untuk memperluas fungsionalitas fitur Daftar guna membantu Anda fokus pada orang-orang dan percakapan yang paling penting.
Sementara itu WhatsApp sedang menguji fitur privasi terbaru yang memungkinkan pengguna mengelola sinkronisasi kontak secara lebih fleksibel. Fitur itu hadir dalam pembaruan WhatsApp beta terbaru versi 2.24.21.26 untuk Android, yang memberi pengguna kontrol lebih besar atas sinkronisasi kontak di berbagai perangkat.
Fitur itu memungkinkan pengguna menambah, mengedit, atau menghapus kontak dari perangkat yang terhubung dengan akun WhatsApp, termasuk tablet dan desktop. Jika sinkronisasi kontak dinonaktifkan untuk akun tertentu, WhatsApp tidak akan lagi menampilkan atau mengimpor kontak dari akun tersebut, membantu menjaga privasi seperti dikutip Phone Arena.
Untuk melindungi data, WhatsApp menggunakan hash kriptografi yang mengamankan nomor telepon dari kontak yang belum menggunakan WhatsApp, sekaligus memonitor aktivitas yang mencurigakan seperti penyalahgunaan fitur. Meskipun sinkronisasi dinonaktifkan, pengguna tetap bisa berinteraksi dengan kontak yang sudah ada di WhatsApp, dan kontak akan otomatis dipulihkan saat berpindah perangkat atau menginstal ulang aplikasi.
Fitur ini saat ini tersedia untuk sejumlah pengguna beta di Android dan akan diperluas ke lebih banyak pengguna dalam waktu dekat.
Sementara itu Google akan menghadirkan layanan Gemini AI ke dalam aplikasi pesan instan WhatsApp setelah sebelumnya akan hadir di Gmail. Google tampaknya berupaya memperluas penggunaan AI ini ke lebih banyak aplikasi. Untuk merealisasikannya, Google menggunakan ekstensi yang memungkinka integrasi Gemini ke berbagai aplikasi lain, termasuk WhatsApp dan aplikasi perpesanan Google Messages yang tengah diuji coba.
Eksistensi itu memungkinkan pengguna membaca dan membalas pesan dengan perintah suara lewat Gemini AI. Meski Google Assistant sudah memiliki fitur serupa, Gemini menawarkan fleksibilitas dan sejumlah fitur baru. Di WhatsApp, ekstensi itu akan mencakup fitur serupa tetapi dengan tambahan kemampuan untuk melakukan panggilan melalui aplikasi dengan bantuan Gemini.
Selain itu, ada juga ekstensi untuk notifikasi Android yang akan membuat notifikasi lebih interaktif, seperti mengatur prioritas notifikasi dan meringkas informasi penting yang mungkin terlewat. Peningkatan kemampuan Gemini AI itu juga menunjukkan persaingan ketat di sektor AI, terutama dengan adanya kabar bahwa Apple akan meluncurkan fitur baru Apple Intelligence untuk Siri pada iPhone 16 dan rencana Amazon untuk memperbarui AI di Alexa.
Sementara itu Google kembali mengaktifkan fitur pembuatan gambar manusia dengan chatbot AI Gemini setelah menghentikannya pada awal tahun ini. Google terpaksa menghentikan fitur AI itu karena mendapatkan banyak kritikan dan laporan bahwa fitur AI itu tidak mampu menghasilkan gambar yang akurat secara historis seperti representasi Nazi yang tidak sesuai.
Dalam pernyataan terbaru, Google mengumumkan bahwa fitur AI itu akan hadir untuk pengguna Gemini Advanced, Business, dan Enterprise dalam bahasa Inggris dalam beberapa hari ke depan. Fitur AI itu ini didukung oleh Imagen 3, versi terbaru dari generator teks-ke-gambar berbasis AI milik Google. Imagen 3, yang sebelumnya diluncurkan secara terbatas melalui AI Test Kitchen, kini diintegrasikan ke Gemini dalam berbagai bahasa.
Google telah menambahkan serangkaian langkah pengamanan pada Imagen 3 yang diperbarui untuk mencegah pembuatan gambar yang tidak akurat atau kontroversial. "Teknologi AI itu memungkinkan pengguna menciptakan berbagai jenis gambar, mulai dari lanskap fotorealistik hingga lukisan minyak, hanya dengan deskripsi singkat.
Model ini berkinerja lebih baik dibandingkan model lainnya yang tersedia saat ini," kata Dave Citron, Direktur Senior Manajemen Produk untuk Gemini.Google pun memberikan batasan bahwa pengguna tidak diizinkan membuat gambar fotorealistik tokoh publik, konten yang melibatkan anak-anak, atau gambar dengan adegan kekerasan, darah, dan seksual.
“Meskipun tidak semua gambar yang dihasilkan Gemini akan sempurna, kami akan terus menerima umpan balik dari pengguna akses awal Gemini Advanced untuk terus memperbaiki fitur ini,” tambah Citron.
Pengembangan ini tidak terkait dengan fitur Remagine milik Google, yang memungkinkan pengguna mengintegrasikan elemen AI ke dalam foto yang diambil dengan ponsel seri Pixel 9 terbaru. Remagine berfokus pada peningkatan estetika gambar yang sudah ada, sedangkan fitur baru Gemini memungkinkan penciptaan gambar dari awal.
Google berencana untuk memperluas fitur pembuatan gambar manusia ini ke lebih banyak pengguna dan berbagai bahasa, sebagai bagian dari upaya mereka untuk terus menyempurnakan teknologi AI sambil menjaga akurasi dan tanggung jawab dalam penggunaannya. Dengan pendekatan ini, Google berharap dapat memberikan alat yang lebih aman, inovatif, dan dapat diandalkan bagi pengguna untuk berkreasi dengan teknologi AI mereka.
Baca Juga: Meta Kenalkan Asisten AI NotebookLlama, Bikin Belajar Jadi Lebih Seru!