Bersama What Is Up, Indonesia? (WIUI), SIBERKREASI, dan kreator, TikTok ajak komunitas dan masyarakat Indonesia untuk bersikap lebih kritis saat menyaring informasi yang hadir di platform digital. TikTok juga memperkenalkan fitur, sumber daya, serta inisiatif keamanan untuk mendukung upaya komunitas #SalingJaga dari paparan misinformasi yang ada.
Perkembangan teknologi yang pesat memungkinkan masyarakat mengakses berbagai informasi dengan mudah dan cepat. Namun, kemudahan ini juga membawa tantangan, termasuk penyebaran informasi palsu atau 'misinformasi'.
Melanjutkan komitmennya untuk menjaga komunitas tetap aman dari paparan misinformasi, TikTok mengajak What Is Up, Indonesia? (WIUI), SIBERKREASI, dan kreator Rye (@ryeee_) untuk saling berbagi praktik terbaik dalam melawan misinformasi serta potensi bahaya lainnya yang hadir di platform digital. Diskusi ini melanjutkan semangat #SalingJaga yang mengajak semua pihak untuk bekerja sama dalam menciptakan lingkungan digital yang aman dan nyaman agar terhindar dari misinformasi.
Anggini Setiawan (Communications Director, TikTok Indonesia) mengatakan TikTok terus berupaya menyediakan ruang ekspresi yang aman dan nyaman bagi komunitas kami. Namun, mengatasi potensi bahaya yang terus berkembang setiap harinya merupakan pekerjaan besar yang membutuhkan kerja sama banyak pihak. Itulah sebabnya kami mengajak sejumlah mitra dan kreator untuk berbagi praktik terbaik menghadapi misinformasi di ranah daring.
"Kami harap wawasan ini dapat membantu semua pihak untuk tidak hanya memahami bahaya dari misinformasi, tetapi juga mendorong lahirnya kebiasaan berpikir kritis agar kita bisa lebih cermat dan terlindungi saat berinteraksi di ranah daring," katanya.
Dalam sesi diskusi #SalingJaga "Membangun Kebiasaan Berpikir Kritis agar Terhindar Hoaks" bersama para mitra, TikTok juga memperkenalkan sejumlah fitur keamanan dan sumber daya yang tersedia di dalam aplikasi. Fitur dan sumber daya ini disediakan tidak hanya untuk melindungi pengguna dan masyarakat Indonesia dari potensi misinformasi, tapi juga mengasah kemampuan mereka saat menyaring informasi dari konten unggahan pengguna di dalam platform, antara lain:
Pelabelan Akun dan Konten
TikTok melabeli profil figur publik (seperti selebritas, tim olahraga, atau brand) dengan tanda centang "Terverifikasi" untuk memastikan keabsahan akun tersebut. Tanda centang ini tidak dapat dibeli dan harus melewati proses pemeriksaan oleh tim TikTok. Selain itu, TikTok juga melabeli konten buatan AI (AI-generated content) secara otomatis untuk memastikan pengguna paham bahwa konten yang disaksikan merupakan buatan mesin.
Tag Peringatan
TikTok menandai video yang belum terverifikasi dengan Tag Peringatan pada bagian atas agar mudah dilihat oleh pengguna. Sebagai contoh, saat Pemilu Indonesia yang diselenggarakan pada 28 November 2023-15 Februari 2024 lalu, terdapat 9,5 juta video yang diberikan Tag Peringatan untuk menginformasikan pengguna bahwa konten yang mereka saksikan belum bisa dipastikan kebenarannya.
Fitur 'Tidak Tertarik'
Terkadang pengguna menemukan konten yang kurang sesuai dengan minat mereka. Untuk itu, TikTok menyediakan fitur 'Tidak Tertarik' agar pengguna dapat memberikan sinyal kepada sistem rekomendasi TikTok untuk tidak merekomendasikan konten serupa untuk muncul dalam laman Untuk Anda mereka. Fitur ini juga bisa dimanfaatkan apabila pengguna ingin menghindari konten yang tidak autentik atau telah difabrikasi kebenarannya.
Fitur 'Laporkan'
Menjaga platform tetap aman dan nyaman, serta #SalingJaga dari misinformasi membutuhkan upaya dari banyak pihak. Jika pengguna menemukan konten terduga misinformasi atau melanggar Panduan Komunitas, pengguna bisa langsung melaporkan pelanggaran tersebut kepada TikTok dengan mengetuk tombol 'Laporkan.' Nantinya, segala jenis konten, komentar, maupun sesi LIVE yang dilaporkan akan ditinjau lebih lanjut oleh tim moderasi TikTok.
Laman Sumber Daya Khusus
TikTok terus bermitra dengan para ahli dan organisasi pemeriksa fakta di seluruh dunia untuk membantu menghubungkan pengguna dengan informasi kredibel dan otoritatif. Sebagai contoh, di masa penyelenggaraan Pilkada tahun ini, TikTok menyediakan Pusat Panduan Pilkada 2024, sebuah laman khusus dalam aplikasi yang menyediakan informasi kredibel dan resmi terkait proses pelaksanaan Pilkada 2024, hasil kolaborasi bersama Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republika Indonesia.
Mira Sahid (Wakil Ketua Umum SIBERKREASI) mengatakan masyarakat perlu memahami cara pemanfaatan platform yang baik, termasuk fitur keamanan yang tersedia agar mereka bisa membuat, mengonsumsi, maupun membagikan informasi secara bijak di platform digital.
"Kami mengapresiasi langkah TikTok untuk membuka ruang diskusi ini bagi kami dan para mitra agar bisa menyelaraskan cara terbaik untuk meningkatkan literasi digital warga Indonesia kita demi menekan penyebaran misinformasi,” ujarnya.
Untuk memastikan keamanan platform dan pengguna, TikTok terus berkolaborasi dengan Dewan Penasihat Keamanan, peneliti, organisasi masyarakat, dan pakar literasi media untuk memperkuat kebijakan TikTok dengan memahami tren dan isu yang ada.
TikTok juga secara rutin merilis sejumlah laporan, termasuk Laporan Penegakan Panduan Komunitas untuk menghadirkan transparansi terkait cara kami mengoperasikan dan melindungi platform dari potensi bahaya yang ada.
TikTok juga menggelar serangkaian lokakarya untuk mengedukasi komunitas dan para pemangku kepentingan tentang kebijakan, fitur keamanan, serta cara melawan misinformasi. Kegiatan yang telah digelar antara lain lokakarya cek fakta "TikTok Goes to Campus" yang melatih >500 mahasiswa di empat kota; lokakarya #SalingJaga bersama >300 anggota Bawaslu dan KPU dari seluruh Indonesia; serta program "Teen Safety Roadshow" yang mengajak remaja dan orang tua untuk saling terlibat dalam kegiatan berselancar di ranah daring dengan aman.
"Melalui diskusi yang terjalin bersama para mitra, kami harap semakin banyak pihak ikut terinspirasi untuk bekerja sama mencari solusi terbaik guna menghentikan laju penyebaran misinformasi. Kami percaya bahwa ekosistem digital yang sehat bisa tercipta jika kita bisa #SalingJaga untuk melawan misinformasi bersama-sama," tutup Anggini.
Untuk memahami bagaimana TikTok membangun platformnya secara bertanggung jawab, setara, dan transparan, kunjungi Pusat Transparansi TikTok serta berbagai sumber daya keamanan lainnya di Pusat Keamanan TikTok.
Baca Juga: TikTok dan SEJIWA Gelar Roadshow Edukasi di 6 Sekolah di Jabodetabek