Find Us On Social Media :

Kedaulatan Data Dapat Ditingkatkan dengan Adopsi Komputasi Edge

By Adam Rizal, Rabu, 25 Desember 2024 | 09:30 WIB

Ilustrasi Edge Computing

Fokus pemerintah yang semakin besar terhadap kedaulatan data, ditambah dengan berkembangnya IoT (Internet of Things), AI generatif, dan aplikasi waktu nyata, mengharuskan adanya infrastruktur IT yang kuat di ujung jaringan.

"Komputasi edge memungkinkan pemrosesan data secara lokal, mengurangi risiko transfer data, dan memastikan kepatuhan terhadap undang-undang nasional yang berkaitan dengan kedaulatan data yang berbeda-beda di seluruh Asia-Pasifik," kata Haris Izmee (Direktur Utama Equinix Indonesia).

Pemimpin IT perusahaan semakin menyadari perlunya strategi komputasi edge. Laporan Gartner ‘Building an Edge Computing Strategy' menemukan bahwa pada akhir tahun 2026, 70% perusahaan besar akan memiliki strategi komputasi edge yang terdokumentasi, dibandingkan dengan kurang dari 10% pada tahun 2023.

Di kawasan Asia-Pasifik, beberapa negara telah mulai menerapkan kebijakan kedaulatan data yang ketat untuk melindungi data warganya.

Sebagai contoh, Undang-Undang Keamanan Siber Tiongkok mewajibkan data yang dikumpulkan di dalam negeri untuk disimpan secara domestik.

Demikian pula, Peraturan Pemerintah No. 71 Indonesia mewajibkan operator sistem elektronik untuk menyimpan data secara lokal.

Baru-baru ini, Indonesia mengesahkan Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (PDP), yang memperkenalkan reformasi privasi data, termasuk pengkategorian data, penentuan peran, pemberian izin penggunaan data secara sah, kewajiban pemberitahuan pelanggaran, serta pengaturan transfer data, dengan periode transisi dua tahun dan rencana implementasi peraturan.

Peraturan-peraturan ini menyoroti pentingnya solusi pemrosesan data yang terlokalisasi seperti komputasi edge untuk memfasilitasi kepatuhan dan penanganan data yang aman.

Layanan komputasi edge semakin diandalkan untuk memungkinkan bisnis dan pemerintah memproses data lebih dekat dengan sumbernya, sehingga menghasilkan waktu respons yang lebih cepat dan meningkatkan keamanan data.

"Pendekatan terlokalisasi ini akan menjadi sangat penting untuk mematuhi peraturan kedaulatan data, terutama di wilayah dengan undang-undang perlindungan data yang ketat," ucapnya.

Baca Juga: 10 Kursus AI Gratis untuk Meningkatkan Karier di Tahun 2025