Lembaga analis App Annie memprediksi pengguna Internet akan menghabiskan USD106,4 miliar atau sekitar Rp1.483 triliun untuk berbelanja aplikasi pada tahun ini. Bahkan, belanja aplikasi bisa mencapai 92 persen setara dengan USD156,5 miliar atau sekitar Rp 2.181 triliun.
App Annie pun memprediksi belanja aplikasi akan meningkat 23 persen dari USD20.94 atau sekitar Rp292.000 pada 2017, menjadi USD25.65 atau sekitar Rp358.000 seperti dikutip Tech Crunch.
Lonjakan belanja aplikasi itu berkat tingginya konsumsi aplikasi dari pengguna asal Asia-Pasifik termasuk Tiongkok, India, Indonesia, dan Vietnam. Tiongkok menjadi negara yang paling doyan belanja aplikasi di dunia dengan kontribusi 40 persen.
Permintaan aplikasi di wilayah Amerika paling besar berasal dari Brasil. Mesir, Ukraina, Polandia, dan Rusia adalah negara paling banyak belanja aplikasi untuk wilayah Eropa, Timur Tengah dan Afrika (EMEA).
App Annie melihat belanja aplikasi di pasar Amerika Serikat dan Jepang akan sangat stabil karena permintaannya cukup tinggi. Jumlah unduhan aplikasi di AS dan Jepang akan tetap tinggi dengan rata-rata 21 aplikasi baru setiap tahun di tiap perangkat dan 15 aplikasi di Jepang.
App Annie memprediksi Tiongkok, AS, Jepang, Korea Selatan, dan Jerman akan menjadi negara-negara dengan belanja aplikasi tertinggi di dunia pada 2022. Tahun 2022, Tiongkok akan mendominasi dengan pertumbuhan 107 persen dari tahun 2017, sementara AS tumbuh sebesar 97 persen.
App Annie mengungkapkan aplikasi gaming menjadi aplikasi terfavorit saat ini. Disusul, aplikasi kencan, streaming music dan video yang mengalami kenaikan permintaan. App Annie mendapatkan data-data dari toko aplikasi Android, yakni Google Play Store dan toko aplikasi Apple, App Store.