Saat ini pemerintah dari berbagai belahan dunia mulai mengadopsi konsep smart city di kota-kotanya dengan melibatkan jaringan Internet berkecepatan tinggi dengan berbagai perangkat teknologi di sudut kota.
Namun, Tiongkok melakukan loncatan jauh ke depan dengan membangun kota berbasis kecerdasan buatan (AI) atau AI City di kota Tianjin, sebuah kota pelabuhan di sebelah utara Tiongkok.
Pemerintah kota (pemkot) Tianjin telah menganggarkan 100 miliar yuan atau sekitar USD 16 miliar untuk mendukung pengembangan AI di kotanya. Bahkan, pemkot Tianjin ini juga menganggarkan 10 miliar yuan atau sekitar USD 1,5 miliar untuk mengembangkan pabrik perangkat teknologi cerdas.
"Dana ini akan mempercepat dan memperluas teknologi industri cerdas di Tianjin," kata Sun Wenkui (Wakil Walikota Tianjin) seperti dikutip Xinhua.
Pemkot Tianjin akan menggunakan anggaran itu untuk membuat robot cerdas, perangkat keras dan pengembangan perangkat lunak berbasis AI serta peningkatan kecerdasan dari industri tradisional.
"Anggaran 10 miliar yuan ini untuk mendukung industri seperti Internet, robotik, integrated circuits, layanan informasi, dan integrasi sipil dan militer," ujarnya.
Tianjin juga berkomitmen untuk memberi dukungan finansial dengan nilai maksimal 30 juta yuan atau USD 4,7 juta untuk institusi riset sains di tingkat nasional atau provinsi yang berbasis di Tianjin.
Tiongkok berkomitmen mengalahkan Tiongkok untuk mengalahkan dominasi Amerika Serikat (AS) dalam bidang AI.