Find Us On Social Media :

Alasan Facebook Gunakan Metode Audience Inti untuk Penelitian Insight

By Adam Rizal, Sabtu, 19 Mei 2018 | 12:00 WIB

Ilustrasi Keamanan Data Facebook

Kredibilitas Facebook langsung runtuh menyusul terkuaknya skandal Cambridge Analytica yang menyebabkan kebocoran data pengguna Facebook.

Skandal Cambridge Analytica menyebabkan 87 juta data pengguna Facebook yang bocor bahkan ada satu juta data pengguna Facebook asal Indonesia yang bocor dan tersangkut skandal tersebut.

Aldo Rambie (Head of Client Solutions Facebook Indonesia) mengatakan Facebok Indonesia pun menegaskan perusahaan tidak pernah menjual data pengguna kepada pengiklan di platform mereka. Untuk pengiklan, Facebook menggunakan metode anonim dan metode audience inti sehingga informasi yang dibagikan kepada pengiklan merupakan informasi perkategori.

"Bagi Facebook, privacy data pengguna sangat penting. Kami tegaskan bahwa Facebook tidak membagi informasi pribadi pengguna kepada siapapun, termasuk pengiklan," katanya.

Aldo menjelaskan Facebook menggunakan metode audience inti karena Facebook dapat menghimpun informasi terkait demografi pengguna, seperti umur, lokasi, jenis kelamin, minat dan perilaku penggunaan platform.

"Cara ini membuat Facebook dapat membentuk kategori pengguna yang bersifat luas dan akurat," ujarnya.

Aldo mengatakan Facebook hanya memberikan benefit kepada pengiklan berupa insight terkait konten iklan yang hadir di layanannya. Misal, jangka waktu video iklan. Insight itu sangat berguna bagi pengiklan untuk dapat melakukan penyesuaian terhadap kampanyenya sehingga dapat mencapai target.

"Seperti ada 50 view, 25 view ini hanya menonton rata-rata 15-20 detik dari total durasi video. Selain itu juga, apakah total jangkauan audiensi sudah tercapai atau belum, seperti itu. Kemudian juga soal performance iklan mereka," jelasnya.

Izin Pengguna

Facebook pun makin memperketat sistem pembagian informasi kepada aplikasi mitra. Facebook pun dapat mengakses data ketika pengguna menggunakan aplikasi dengan jumlah dan jenis data yang sangat terbatas.

Facebook juga mengharuskan aplikasi mitra untuk mendapatkan izin dari pengguna terkait dengan aktvitas pengaksesan data sejak 2014. Pengguna dapat menghapus tanda centang pada pengaturan pemberian izin kepada aplikasi melalui menu pengaturan di platform Facebook.

Aldo menuturkan informasi yang diberikan Facebook terhadap aplikasi pihak ketiga terbatas. "Informasinya sangat terbatas," kata Aldo.

Ruben Hattari(Kepala Kebijakan Publik Facebook Indonesia) mengungkapkan perusahaannya telah memperketat kemitraan dengan aplikasi pihak ketiga yang ingin mengoleksi data pengguna Facebook.

"Per 2014 kebijakan diperketat, apa yang bisa di-collect oleh aplikasi pihak ketiga yang ingin 'nemplok' di atas Facebook, itu biasanya harus lewat persetujuan user. Jadi, user bisa menentukan bisa dibagikan atau tidak. Sehingga semuanya kontrolnya diserahkan kepada user." ucap Ruben.