Teknologi Augmented Reality (AR) dan virtual reality (VR) akan menjadi tren industri teknologi di masa depan, menyusul banyaknya vendor teknologi yang mengembangkan perangkat VR seperti Oculus, Sony, HTC dan Samsung.
Tak hanya VR, Google dan Apple pun mengembangkan perangkat AR sendiri, mengingat tren AR sempat "ngetren" menyusul kesuksesan Pokemon Go di pasar seperti dikutip Ubergizmo.
Saat ini Google menggandeng Quanta, sebuah perusahaan asal Taiwan untuk mengembangkan headset standalone AR Google A66. Sebelumnya, Google juga telah mengembangkan Google Glass berbasis AR.
Headset standalone AR Google A66 mengusung chipset Qualcomm QCS603 dengan SoC IoT, layar dengan resolusi 2.560 x 1.440 pixel, pengambilan video 1080p dengan teknologi 3D dan dukungan untuk OpenL ES 3.2 dan Vulkan.
Headset AR bikinan Google ini juga disebut sebagai perangkat yang standalone, alias bisa beroperasi tanpa terhubung ke perangkat lain seperti komputer atau ponsel.
Uniknya, headset standalone AR Google A66 sangat mirip dengan HoloLens bikinan Microsoft ketimbang Google Glass.
HoloLens adalah headset yang menggabungkan pengalaman virtual reality (VR) dengan AR yang bisa menghasilkan pengalaman lebih bagus.
Sayangnya, Google tidak mengomentari rumor headset tersebut.