Google memberikan hadiah uang senilai USD 36.337 atau sekitar Rp506 juta kepada Ezequiel Pereira yang berhasil menemukan celah keamanan Google melalui program bug bounty.
Sebelumnya, Pereira sudah menemukan celah Google pada Juli 2017 yang membuatnya mendapatkan hadiah USD 10.000 atau sekitar Rp140 juta.
Hebatnya, celah keamanan yang ditemukan oleh Pereira itu membuat Google sekaligus mengubah sistem internal perusahaan. Sejauh ini, Pereira sudah menemukan lima bug dan hadiah dari Google-lah yang paling menarik.
"Sangatlah menyenangkan, saya senang menemukan suatu hal yang sangat penting," katanya seperti dikutip CNBC.
Pemuda Uruguay berusia 18 tahun itu pertama kali mendapatkan komputer pada usia 10 tahun dan mengambil kelas programming saat berusia 11 tahun. Pereira mulai kuliah jurusan teknik komputer di kota Montevideo. Pada waktu senggang, dirinya tetap mempelajari komputer secara otodidak dan mulai berburu bug.
Google pernah menerbangkan dia ke kantor pusat di California pada 2016 setelah Pereira memenangkan kontes coding.
Pereira mengatakan uang yang didapatkannya akan digunakan untuk membantu orangtua dan ditabung untuk pendidikannya.
Google memiliki program bug bounty yang memberi imbalan kepada siapapun yang berhasil menemukan bug atau celah keamanan di dalam sistem Google. Imbalan yang diberikan sendiri tergantung tingkat kerawanan, seperti apakah bisa membuka akses langsung ke server Google atau klien. Kini, Google telah menggelontorkan total USD 2,9 juta untuk 274 peneliti keamanan dengan nilai tertinggi USD 112.500.
Dari jumlah tersebut, Pereira berada di urutan nomor 12 sebagai peneliti keamanan dengan bayaran tertinggi selama program bug bounty Google.