Samsung akan meluncurkan dan memproduksi chip prosesor dengan teknologi pemrosesan 3 nanometer (nm) pada tahun 2022. Kabarnya Samsung akan menggunakan arsitektur gate all-around (GAA) dan multi-bridge-channel FET (MBCFET) untuk mengembangkan chip prosesor tersebut.
Tentunya, chip prosesor 3 nanometer (nm) akan memiliki dimensi yang lebih kecil tetapi menawarkan kinerja komputasi yang tangguh dan hemat daya listrik seperti dikutip Phone Arena.
Samsung membocorkan rencananya itu dalam ajang Samsung dalam Forum Foundry tahunan di Amerika, pekan lalu. Dalam ajang itu, Samsung mengungkapkan beberapa rencana mengenai produksi chipset dengan teknologi pemrosesan 7 nm Low Power Plus, 5 nm Low Power Early dan 3nm Gate-All-Around Early.
Sementara itu Samsung akan memproduksi chip prosesor dengan teknologi pemrosesan 7 nm pada pertengahan tahun ini dengan solusi litografi EUV. Hal itu bersamaan dengan pesaingnya yaitu TSMC yang juga akan memulai produksi massal suku cadang menggunakan node 7nm + (juga menggunakan litografi EUV), dan memulai produksi risiko dari node 5nm.
Selain itu, Samsung mengatakan akan memproduksi chip dengan desain 5 nm dan 4 nm pada 2019 dan 2020.
Pada awal tahun ini, Samsung akan memproduksi chip dengan teknologi pemrosesan 7 nm pada Snapdragon 855, chipset besutan Qualcomm. Chipset tersebut diperkirakan akan menjadi senjata Samsung Galaxy S10 tahun depan.
Kejaran Intel
Saat ini Intel masih bertahan menggunakan chip prosesor 14 nanometer atau "Coffee Lake" yang sudah ketinggalan zaman, mengingat kompetitornya Samsung dan TSMC sudah menjual chip prosesor berbasis 10 nanometer.
Bahkan Samsung sudah memproduksi chip 8 nanometer, dua langkah lebih maju dari Intel yang masih bangga dengan chip prosesor 14 nanometer.
Intel pun terpaksa kembali menunda produksi massal chip 10 nanometernya yang berkode "Cannon Lake" pada tahun depan, yang seharusnya diproduksi tahun ini. Padahal, Intel sudah meluncurkan Cannon Lake pada 2016.
Intel pun berjanji chip 10 nanometer-nya memiliki teknologi dan fitur yang lebih canggih daripada Samsung dan TSMC walaupun harus menunda kembali produksinya.
Saat ini Intel masih puas dengan kinerja prosesor "Coffee Lake" atau prosesor Intel generasi ke-8 yang meningkatkan kinerja komputas sebesar 70 persen seperti dikutip The Verge.
Sementara itu Intel melaporan pendapatan senilai USD 16,1 miliar dengan keuntungan sebesar USD 4,5 miliar pada kuartal pertama 2018, meningkat 50 persen dibanding tahun lalu.