Find Us On Social Media :

Facebook Hapus Fitur Trending Topic untuk Hapus Penyebaran Berita Hoax

By Adam Rizal, Senin, 4 Juni 2018 | 12:00 WIB

Facebook

Para pengguna Facebook tidak akan lagi melihat fitur Trending Topic atau pembahasan yang sedang menjadi tren di layanan platform media sosialnya.

Awalnya, fitur Trending Topic ini dimaksudkan untuk mengumpulkan berita populer yang tersebar di jejaring pengguna Facebook, sembari memastikan pengguna dapat melihat berita dari sumber yang terpercaya dan berkualitas.

Sayangnya, fitur Trending Topic ini justru menjadi alat untuk disalahgunakan untuk menyebar berita bohong. Karena itulah mulai pekan depan, Facebook menghapus fitur Trending Topic ini. 

Alex Hardiman (Kepala Produk Berita Facebook) mengatakan saat ini pengguna membaca berita di Facebook paling banyak melalui smartphone dan lebih menyukai konten video. Namun, banyak pengguna yang risau karena membaca tautan berita yang isinya cenderung kontroversial dan tidak akurat.

"Saat ini Facebook sedang menguji cara terbaik untuk menampilkan berita yang akurat dan memastikan berita yang bertebaran di platformnya berasal dari sumber yang dapat dipercaya dan berkualitas," katanya seperti dikutip CNBC.

"Ada juga pengguna yang bingung karena membaca tautan beritan dengan isi konten yang kontroversial dan tidak benar sumbernya," ucapnya.

Dalam laporan, Facebook menyampaikan jumlah dan kriteria konten dan akun yang diblokir karena berisikan materi ilegal. Ada enam sasaran konten yang diperangi, yakni kekerasan, konten berbau seksual dan ketelanjangan, propaganda teroris, ujaran kebencian, spam, serta akun palsu.

Sejak awal 2018, Facebook telah menghapus 837 juta konten spam dan 583 juta akun palsu. Facebook sendiri sedang berusaha membersihkan layanannya dari disinformasi dan informasi bohong.

Facebook ingin memastikan semua berita yang ada di layanannya dapat terpercaya.

"Saya membagikan soal pembaruan terbesar kedua kami tahun ini untuk memastikan berita-berita yang kalian lihat berkualitas tinggi. Saya telah meminta tim produk untuk memastikan, kami memprioritaskan berita-berita yang terpercaya, informatif dan bersifat lokal," tulis CEO Facebook, Mark Zuckerberg, melalui akun Facebook-nya.

Langkah Facebook menghapus Trending Topic ini juga akan berpengaruh ke penyedia konten berita, mengingat Facebook menyumbangkan kurang dari 1,5 persen klik rata-rata ke penerbit berita.