Find Us On Social Media :

Terus Rugi, Toshiba Jual Unit Bisnis Komputer PC Rp499 Miliar ke Sharp

By Adam Rizal, Jumat, 8 Juni 2018 | 13:30 WIB

Ilustrasi bisnis PC Toshiba

Sharp membeli unit bisnis PC Toshiba senilai 4 miliar yen atau sekitar Rp502 miliar dan menandakan kembalinya Sharp ke bisnis komputer setelah pensiun sejak 2010.

Kini Sharp menguasai 80,1 persen saham lini bisnis komputer Toshiba. Sharp akan menerbitan saham baru untuk membeli kembali saham preferen dari bank senilai USD1,8 miliar atau sekitar Rp24,9 triliun. Berkat akuisisi itu, Sharp berpotensi menjadi salah satu pemain utama di bisnis manufaktur komputer dengan dukungan perusahaan manufaktur elektronik Foxconn.

Sharp pun akan menjual laptop dan komputer murah karena Foxconn adalah pembuat komponen elektronik terbesar dunia yang juga menjadi pemasok Apple.

"Toshiba telah menentukan jalan terbaik untuk memperkuat TCS, menambah nilai korporasinya, meraih tingkat kompetensi global dan melanjutkan perkembangan bisnis adalah dengan memilih Sharp sebagai mitranya," tulis Toshiba dalam pernyataannya seperti dikutip ZDNet.

Proses akuisisi itu menandakan mundurnya Toshiba dari bisnis komputer dan fokus memperkuat Toshiba Client Solution (TCS).

Bisnis PC Toshiba otomatis akan berhenti tetapi Sharp akan tetap mempertahankan merek Toshiba.

Toshiba sendiri mulai masuk ke pasar PC personal pada 1985 dan berhasil menjual 17 juta unit PC pertahun kala itu.

Penjualan PC Toshiba mulai anjlok lantaran pelanggan yang gemar meng-upgrade smartphone ketimbang komputer.

Hasilnya, penjualan PC Toshiba terjun bebas ke angka 1,4 juta unit per tahun.

Saat ini Toshiba sedang dirundung permasalahan finansial yang membuatnya harus merestrukturisasi kinerja perusahaan.

Tahun lalu, divisi nuklir Toshina Westinghouse Electric harus berakhir kerugian walaupun Toshiba membelinya dengan dana yang besar.

Foxconn sendiri mengakuisisi Sharp dengan nilai saham USD3,5 miliar pada 2016. Setelah mengakuisisi Sharp, Foxconn memperketat kebiasaan belanja Sharp yang membuat perusahaan rugi selama delapan kuartal berturut-turut.

Sharp merengkuh keuntungan pertama pada kuartal awal kepemimpinan Foxconn.