Find Us On Social Media :

Grab Cetak Pendapatan Tahunan Rp13.9 Triliun dan 6 Juta Pesanan Harian

By Adam Rizal, Selasa, 12 Juni 2018 | 17:30 WIB

Ilustrasi Grab Car

Grab mengumumkan pendapatan tahunannya mencapai USD1 miliar atau sekitar Rp13,9 triliun. Saat ini aplikasi Grab telah diunduh 100 juta kali dan lebih dari 6 juta pesanan harian.

"Grab adalah perusahaan teknologi transportasi pertama di Asia Tenggara yang mencapai pendapatan tahunan USD1 miliar," kata Ming Maa (President Grab) dalam sebuah wawancara dengan kantor berita China Yicai seperti dikutip Deal Street Asia.

Maa mengatakan Grab belum menuai keuntungan karena ketatnya persaingan dengan para kompetitor yang terus menerus bagi-bagi diskon dan promosi untuk mempertahankan pelanggan.

"Kami belum balik modal karena persaingan sangat ketat sehingga margin keuntungan kami sangat tipis. Namun, Kami akan terus berinvestasi dan fokus di layanan finansial," ujarnya.

Grab terus mengekspansi kota-kota baru di Asia Tenggara dan mencatatkan 162 kota baru di regional. "Tahun ini akan menjadi tahun yang penting bagi kami. Proses akuisisi Uber akan membuat kami lebih unggul ketimbang kompetitor di regional ini," ucapnya.

Grab melihat prospek bisnis Grab di Asia Tenggara sangat menjanjikan karena masih rendahnya kepemilikan mobil pribadi dan layanan transportasi publik yang belum tertata baik.

Prospek kedua, Asia Tenggara memiliki jumlah populasi 600 juta penduduk dan penetrasi Internet yang akan menyentuh nilai lebih dari USD200 miliar pada 2025.

Grab juga terus mencari investor baru untuk mendapatkan sumber pendapatan. Saat ini Grab sedang melakukan perbincangan untuk mendapat pendanaan baru sebesar USD1 miliar atau Rp13 triliun.

Jika sukses, pendanaan itu berpotensi menaikkan nilai valuasi Grab hingga USD10 miliar atau Rp139,5 triliun dan akan menjadi pelepasan saham Grab ke delapan kalinya sejak pertama kali berdiri pada 2012.

Sebelumnya, Grab mendapat pendanaan USD2,5 miliar atau sekitar Rp34,8 triliun dari Didi Chuxing dan SoftBank Group pada Juni 2017. Pendanaan itu tercatat sebagai pendanaan terbesar di Asia Tenggara yang diperoleh dalam satu putaran pendanaan.

Pendanaan itu pun meningkatkan valuasi Grab ke angka USD6 miliar atau Rp83,7 triliun.

Selain itu, Grab meluncurkan divisi inovasi Grab Ventures yang akan berinvestasi pada perusahaan startup lain seperti mobilitas, fintech, logistik, dan teknologi makanan.

Grab juga sudah mengakuisisi beberapa perusahaan fintech seperti Kudo asal Indonesia, iKaaz di India, dan Cargo yang memberikan pilihan kepada pengemudi untuk memperoleh pendapatan tambahan dengan berjualan di dalam mobil.