Saat ini Amerika Serikat (AS) sedang gencar melancarkan perang dagang terhadap Tiongkok yang membuat harga produk buatan kedua negara itu berpotensi naik, termasuk iPhone yang memang dirakit di Tiongkok.
Perang dagang itu memicu kekhawatiran pengguna iPhone di negara AS dan para pengguna khawatir jika nantinya tarif impor itu akan berimbas kepada kenaikan harga iPhone di negaranya sendiri.
Apple pun patut khawatir karena Trump meluncurkan daftar revisi yang mencakup beberapa kategori chip dan meningkatkan kekhawatiran bahwa tarif dapat berdampak pada sektor teknologi AS.
Selain itu, Apple menyerahkan urusan perakitan pada Foxcon yang merupakan perusahaan manufaktur dari Tiongkok.
Untungnya, Donald Trump (Presiden Amerika Serikat) mengatakan kepada Tim Cook (Chief Executive Apple) bahwa pemerintah AS tidak akan memungut tarif pajak pada iPhone yang dirakit Foxconn di Tiongkok.
Pertemuan antara Trump dan Cook itu dihadiri oleh penasihat ekonomi Larry Kudlow dan sejumlah CEO perusahaan.
Hal itu diungkapkan New York Time berdasarkan seorang sumber yang akrab dengan negosiasi Trump, seperti dikutip Reuters.
New York Time melaporkan Cook telah menghadap Trump di Gedung Putih pada bulan lalu untuk memperingatkan Trump tentang dampak mengerikan dari kebijakan perang dagang antar AS - Tiongkok terhadap bisnis Apple.
Sayangnya, laporan itu tidak disertai alasan yang jelas mengapa iPhone tidak terkena imbas tarif. Paling tidak, komitmen Trump itu akan mengurangi kekhawatiran Apple dan pengguna iPhone.
Trump sendiri telah mengenakan tarif impor sebesar 25 persen atau sekitar USD50 miliar untuk sejumlah produk Tiongkok yang masuk ke AS. Misal, tarif impor 25 persen bila diaplikasikan ke iPhone 8 64 GB maka akan mengubah harga dari saat ini USD 699 menjadi USD 873,75.
Apple dan Gedung Putih tidak berkomentar.