Find Us On Social Media :

Riset Buktikan Robot Seks Tidak Berikan Manfaat Kesehatan Sama Sekali

By Adam Rizal, Jumat, 29 Juni 2018 | 15:30 WIB

TOKYO, JAPAN - APRIL 28: A Love Doll is exhibited at Vanilla Gallery on April 28, 2016 in Tokyo, Japan. Japanese sex doll maker Orient Industry exhibited their life size Love Dolls in "Artificial OTOME (girl) Museum", in collaboration with Vanilla Gallery. The main market for these Love Dolls are not only the collectors who love to live with them, but also others including widowers. (Photo by Taro Karibe/Getty Images)

Industri pornografi terus berevolusi dengan menghadirkan robot seks untuk memuaskan nafsu pelanggan di masa depan.

Namun, Tim ilmuwan dan dokter gabungan dari Amerika Serikat (AS) dan Inggris mengungkapkan robot seks tidak bisa menciptakan seks sehat.

"Kami mencoba menggali data dan melihatnya dari aspek kesehatan. Hasilnya, robot seks tidak berdampak positif sama sekali," kata Chantal Cox-George (Dokter yang juga anggota studi dari St. George's University Hospital) dalam jurnal Sexual and Reproductive Health seperti dikutip Science Alert.

Cox-George menganalisis data medis tentang dampak robot seks terhadap kesehatan reproduksi dan jurnal-junal yang telah terbit. Hasilnya, tidak ada satu pun fakta yang mengungkapkan bahwa robot seks mampu menciptakan seks yang sehat.

"Sebaliknya, robot seks kami lihat hanya untuk kepuasan semata," ujar Cox George.

Julie Carpenter (Anggota Peneliti dari California Polytechnic State University) menyimpulkan robot seks tidak bisa digunakan untuk riset medis. Ia pun menyanggah klaim pabrikan robot seks yang mengatakan robot aman untuk seks sehat adalah tidak benar.

"Kurangnya data tentang robot ini memang tidah aneh, mengingat ini merupakan hal yang baru. Tidak ada bukti ilmiah bahwa berhubungan seksual dengan robot sehat," ujarnya.