Go-Jek sukses menjadi perusahaan teknologi asal Indonesia paling disegani di Asia Tenggara dan menjadi perusahaan unicorn yang memiliki nilai valuasi perusahaan mencapai USD1 miliar.
Apalagi Go-Jek ikut mendorong perekonomian Indonesia dan ikut mengentaskan kemiskinan, mengingat Go-Jek memiliki lebih dari satu juta pengemudi di Indonesia.
Kesuksesan Go-Jek saat ini tidak terlepas dari kepiawaian Nadiem Makarim (CEO dan Pendiri Go-Jek) dalam memimpin perusahaan.
Nadiem mengatakan perjalanan Go-Jek tidak berjalan mulus karena melewati berbagai aral melintang di Indonesia. Ia mengakui pengalaman adalah guru yang berharga karena mengajarkan banyak ilmu dan inovasi bagi kemajuan Go-Jek.
"Sebagai pemimpin, kadang kita merasa tahu apa yang paling tepat untuk bisnis kita, dan memang natural untuk memiliki insting seperti itu," kata Nadiem seperti dikutip dari CNBC.
Sayangnya, perusahaan besar biasanya memiliki pegawai yang kurang kritis untuk mengungkapkan ide dan pemikirannya.
Karena itu, Nadiem terus mendorong diskusi-diskusi kolaboratif antar karyawan dan melibatkan pekerja lapangan termasuk para pengemudi Go-Jek, Go-Food dan layanan lainnya untuk membantunya dalam proses pengambilan keputusan.
"Semakin tinggi posisi Anda, dan semakin besar perusahaan Anda, orang-orang semakin ragu untuk mengungkapkan apa yang sebenarnya mereka pikirkan. Saya selalu melibatkan karyawan dan banyak pihak dalam pengambilan keputusan," ucapnya.
"Banyaknya orang memiliki cara-cara berbeda untuk mencapai sebuah visi adalah sesuatu yang sangat menguntungkan. Sangat beruntung, jika Anda dikelilingi dengan orang-orang yang mampu berkata 'tidak' dan mengajukan ide dari sudut pandang lainnya," ungkapnya.
Nadiem melihat pemikiran yang beragam dan ambisi yang kuat sangat penting untuk memajukan bisnis Go-Jek di masa depan.
Selain itu, ia terus membangun kepercayaan diri timnya untuk terus terpacu memberikan layanan yang lebih baik.