Find Us On Social Media :

Celah Keamanan Perangkat Pintar Masih Berpotensi Tinggi untuk Diretas

By Rafki Fachrizal, Selasa, 10 Juli 2018 | 08:40 WIB

  Menurut penelitian Juniper, jumlah perangkat Internet of Things (IoT) yang digunakan pada smart home diperkirakan akan meningkat menjadi 38,5 miliar pada tahun 2020, mulai dari speaker pintar hingga mesin cuci pintar yang semuanya dirancang untuk membuat hidup lebih nyaman.

Sayangnya, perangkat pintar juga hadir dengan potensi celah keamanan yang dapat menempatkan data pengguna dan rumah tersebut berada dalam bahaya. Semua perangkat pintar dapat terkoneksi ke Internet melalui router sehingga sangat penting untuk mengamankan router agar terhindar dari ancaman peretas.

Risiko yang sering diabaikan ketika berhubungan dengan perangkat IoT adalah adanya kemungkinan kebocoran data pribadi hingga informasi pemilik berada di rumah atau tidak.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh IHS Markit, persentase gateway Wi-Fi atau router rumah yang disediakan oleh penyedia layanan broadband diperkirakan akan meningkat menjadi hampir 90% pada tahun 2019.

untuk itu, kolaborasi antara penyedia broadband dan vendor keamanan akan membentuk hubungan yang kuat dan memberikan kendali kepada konsumen, sehingga mereka dapat mengamankan perangkat pintar dan smart home mereka dengan cara yang sederhana dan efisien.

Salah satu ancaman paling umum saat ini adalah menargetkan perangkat IoT yang sebagian besar tidak diketahui oleh pengguna, tetapi dapat berdampak negatif yang cukup besar pada penyedia layanan broadband yaitu memanfaatkan perangkat pintar untuk bertindak sebagai botnet yang melakukan serangan DDoS.

Dampak dari serangan DDoS antara lain dapat melumpuhkan jaringan server sehingga pengguna tidak dapat mengakses suatu layanan dari server tersebut misalnya situs Twitter dan Reddit yang sempat offline akibat serangan DDoS pada server Dyn pada 2016 lalu.

Hanya beberapa bulan setelah serangan DDoS pada Dyn, perusahaan telekomunikasi Jerman, Deutsche Telekom, menjadi sasaran serangan DDoS dan melumpuhkan router milik 1,25 juta pengguna sehingga mengakibatkan koneksi Internet tidak dapat diakses selama beberapa jam.

Penyedia telekomunikasi dan vendor keamanan adalah dua pemain yang memiliki peran penting dalam keamanan IoT. Penyedia layanan broadband berada dalam posisi yang kuat untuk memberikan keamanan karena mereka sering menyediakan router dan menyediakan jaringan yang membawa data pengguna.

Selain itu, mereka memiliki kekuatan untuk membangun infrastruktur dan jaringan yang aman, memungkinkan pengguna untuk mempercayai keamanan koneksi mereka.

Di sisi lain, vendor keamanan dapat menganalisa data streaming di dalam jaringan dan menggunakan teknologi machine learning dan kecerdasan buatan untuk memahami data, mengidentifikasi anomali dan memblokir anomali tersebut.

Pada akhirnya, solusi keamanan dapat mengidentifikasi ancaman yang sedang terjadi dan mengambil tindakan secara real-time untuk mengamankan smart home.