Xiaomi resmi mencatatkan sahamnya di bursa efek Hongkong, Senin (9/7/2018). IPO Xiaomi dibuka dengan valuasi keseluruhan 54,3 miliar dollar AS (sekitar Rp 777 triliun).
CFO Xiaomi, Shou Zi Chew mengungkapkan bahwa IPO ini hanyalah awal dari perjalanan panjang Xiaomi. Ada tiga fokus utama yang dipaparkan setelah pendaftaran bursa saham perdana Xiaomi.
Melalui surat terbukanya, CEO sekaligus pendiri Xioami, Lei Jun, mengatakan bahwa pasar smartphone masih memiliki peluang yang menjanjikan. Sebab itulah, pasca IPO yang diharapkan memberi dana segar hingga 6 miliar dollar AS, ia menargetkan Xiaomi mampu menembus tiga besar produsen smartphone dunia.
"Kita harus tetap berjuang keras untuk terus-menerus meningkatkan pertumbuhan agar masuk tiga teratas pasar global sesegera mungkin," jelas Jun.
Sebagai informasi, saat ini penguasa smartphone dunia ada Apple disusul Samsung dan Huawei di tempat ketiga.
Xiaomi tercatat sebagai pabrikan smartphone dengan pasar global terbesar keempat. Pengapalan smartphone Xiaomi mencapai 28 juta unit, menurut data kuartal pertama 2018 dari firma riset pasar IDC.
Ekspansi pasar Vice President Global Xiaomi, Wang Xiang menyebut bahwa Xiaomi telah menyebar produknya di 74 negara, termasuk pasar Eropa yang mulai dirambah Xiaomi. Xiaomi turut berupaya menggenjot perolehan pangsa di pasar negara berkembang seperti Indonesia.
“Saat ini kami (juga sukses) di Asia Tenggara seperti Indonesia, Vietnam, dan Thailand, Myanmar adalah pasar baru kami," jelas Wang.
Ia juga menyebut beberapa pasar baru Xiaomi di Eropa seperti Rusia, Polandia, hingga Ukraina.Target kedua, Xiaomi berencana untuk mengembangkan kategori produknya. Menurut Wang, masih ada peluang pasar Xiaomi untuk ekspansi dengan kisaran nilai 100 yuan (sekitar Rp 216 miliar) di Benua Biru.
Fokus terakhir Xiaomi adalah menggebrak pasar global lebih luas lagi agar mampu berkontribusi 50 persen dari total pendapatan perusahaan. Pada kuartal pertama tahun 2018, Xiaomi mencatatkan pendapatan globalnya menyumbang 36 persen dari total revenue.
"Dengan fokus pada tiga strategi ini, kami dapat memastikan potensi pertumbuhan Xiaomi di masa mendatang," ujar Lei Jun. Soal modal IPO, Shou menjelaskan bahwa perusahaanya akan memanfaatkannya untuk tiga hal, yakni 30 persen untuk ekosistem Internet of Things (IoT), 30 persen untuk ekspansi dan 10 persen untuk pengembangan secara umum.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Xiaomi Incar Posisi Tiga Besar Pabrikan Smartphone Dunia",