Find Us On Social Media :

Kebijakan Baru Twitter Bikin Trump Kehilangan 300 Ribu Pengikut

By Adam Rizal, Senin, 16 Juli 2018 | 16:00 WIB

Ilustrasi Twitter Donald Trump

Donald Trump (Presiden AS) adalah pengguna Twitter sejati dan kerap melontar ide serta pernyataannya di Twitter. Trump sering membuat tweet untuk mengubah keadaan politik dan menjelek-jelekkan musuhnya, terutama media.

Sejak Twitter memberlakukan kebijakan verifikasi akun terbaru, Trump resmi kehilangan 300 ribu pengikutnya dan saat ini Trump memiliki 53,1 juta pengikut.

Twitter telah melakukan kebijakan bersih-bersih yang membersihkan platform media sosial mereka setelah muncul berbagai laporan bahwa beberapa perusahaan mendapatkan keuntungan dari jumlah pengikut yang terlihat lebih banyak dari sebenarnya.

The New York Times melaporkan bahwa beberapa perusahaan mendapatkan untung berkat jumlah pengikut yang terlihat lebih banyak dari sebenarnya. Karena itu, Twitter menjawab laporan ini dengan menghapuskan jutaan akun palsu.

Gedung Putih menolak untuk berkomentar terkait hal ini seperti dikutip CNET.

Trump bukanlah satu-satunya tokoh masyarakat yang kehilangan pengikutnya. Justin Bieber kehilangan sekitar 2,7 juta pengikut, Rihanna 605 ribu pengikut, Katy Perry kehilangan 1,6 juta sementara Taylor Swift 2,3 juta.

Barack Obama, presiden AS sebelum Trump, juga kehilangan pengikut sebanyak 1,6 juta akun.

Kebijakan Baru

Twitter banyak melakukan penguncian akun jika terdeteksi adanya perubahan mendadak dalam perilaku akun tersebut.

Sebelum pengguna memvalidasi akun dan mengubah kata sandi mereka, akun tersebut akan tetap terkunci dan pengguna tidak dapat login ke Twitter. Minggu ini, akun-akun yang terkunci tersebut akan dihapus dari jumlah pengikut di seluruh profil secara global.

Hal itu akan mengakibatkan berkurangnya jumlah pengikut yang ditampilkan di banyak profil pengguna. Banyak pengguna akan mengalami penurunan mulai dari empat pengikut atau lebih sedikit.

Sebuah akun dapat dikunci jika Twitter mendeteksi perubahan mendadak dalam perilaku akun tersebut. Twitter pun akan menghubungi pemilik akun untuk melakukan konfirmasi bahwa mereka masih memiliki kontrol terhadap akun tersebut.

Twitter juga akan mengunci akun jika melihat kombinasi email dan kata sandi dari layanan lain yang dapat membahayakan keamanan akun. Hal itu akan mengakibatkan pemilik akun tidak dapat mengirim cuitan atau melihat iklan yang ada di Twitter.

Jadi Twitter mengharuskan akun untuk mengubah kata sandinya untuk perlindungan.