Find Us On Social Media :

Keuntungan Perusahaan Adopsi Teknologi AR dan VR untuk Transaksi B2B

By Adam Rizal, Selasa, 31 Juli 2018 | 17:00 WIB

Ilustrasi VR

Perkembangan teknologi yang cepat menuntut perusahaan untuk segera beradaptasi dengan perubahan atau akan tertinggal.

Terobosan teknologi augmented reality (AR) dan virtual reality (VR) dapat meningkatkan efisiensi perusahaan khususnya dalam transaksi.

Biasanya, transaksi atau penjualan antara dua perusahaan atau business to business (B2B) memerlukan siklus yang panjang dan kompleks serta sering melibatkan puluhan pertemuan.

Dengan teknologi AR atau VR, pelanggan dapat mengakses berjalan secara virtual atau virtual walk through suatu produk untuk memastikan ukuran dan kegunaannya secara tepat dalam waktu singkat.

"Bayangkan sebuah situasi yang memungkinkan Anda dapat menggunakan spektrum teknologi AR/VR. Teknologi ini membantu Anda memvisualisasikan produk secara nyata dan membawa pengalaman produk nyata untuk banyak pengguna serta pemangku kepentingan di perusahaan prospek,” tulis Paroma Sen di MarTech seperti dikutip ZDnet.

"Teknologi ini dapat menghemat hari atau minggu dari siklus penjualan, tetapi juga membuat pengguna potensial merasakan bagaimana rasanya menggunakan produk Anda dibandingkan yang lain, dengan menginstalnya secara fisik dalam waktu singkat di tempat mereka," ucapnya.

Kaon Interactive adalah salah satu perusahaan yang menyediakan pemasaran 3D dan aplikasi penjualan untuk merek B2B global. Dengan akar dalam permainan interaktif online, Kaon membuat perubahan untuk membangun pengalaman AR/VR untuk perusahaan, seperti Lenovo, Siemens dan Ricoh.

"Daripada mengirimkan sebuah mesin MRI yang sangat besar untuk berdagang dan pertunjukkan penjualan, seorang manajer penjualan GE Healthcare atau BioRad hanya harus menunjukkan produk (secara rinci) di smartphone-nya," kata seorang juru bicara Kaon. Sementara itu perusahaan pengolahan makanan VERYX menciptakan tampilan VR dari salah satu mesin penyortiran makanannya. Calon pelanggan pun dapat melakukan tur virtual tanpa pemandu dan tanpa harus mengunjungi langsung instalasinya. Cara itu lebih hemat waktu dan menurunkan penghalang penjualan.

Dengan AR atau VR masih berjuang melalui fase baru, pemasar dan tim penjualan mendorong aplikasi baru dan membantu menetapkan arah kegunaan pasar untuk pasar teknologi yang dapat bernilai USD 108 miliar atau mencapai Rp 1.555 triliun hanya dalam beberapa tahun lagi.