Find Us On Social Media :

Keren, Mantan Bos OPPO Dirikan Perusahaan Smartphone "Realme"

By Rafki Fachrizal, Senin, 6 Agustus 2018 | 16:35 WIB

Sky Li, Founder dan Global CEO Realme

Mantan eksekutif senior OPPO, Bingzhong Li (Sky Li), beberapa waktu lalu mengumumkan di akun media sosial miliknya bahwa ia telah resmi mengundurkan diri dari perusahaan OPPO. Alasan pengunduran tersebut lantaran Sky Li ingin fokus membangun merek teknologi miliknya yang bernama Realme.

Sebelumnya, Sky Li dikenal sebagai mantan Vice President & Head of Overseas Business Department OPPO yang berhasil mengembangkan bisnis OPPO di 31 negara, termasuk Indonesia.

Di bawah kepemimpinan Sky Li, OPPO menjadi merek smartphone yang selalu berhasil berada di peringkat tiga besar di banyak negara. Hal itu juga menjadikan dasar yang kuat bagi kepemimpinan OPPO di industri smartphone global.

Smartphone yang Menyasar Anak Muda

Awalnya, Realme didirikan dari pengalaman bisnis Sky Li di pasar luar negeri selama bertahun-tahun dan berdasarkan wawasan atas permintaan dari pemuda global.

Menurut penelitian selama bertahun-tahun dan interaksi yang mendalam dengan konsumen, Sky Li menemukan bahwa meskipun anak muda di seluruh dunia memiliki keinginan yang berbeda dari sebuah smartphone, namun mereka memiliki tuntutan yang sama yaitu kinerja dan desain.

Namun demikian, sayangnya saat ini harga ponsel pintar masih dianggap cukup tinggi bagi mereka yang mencari kinerja dan desain pada saat yang bersamaan.

“Bagi anak muda di seluruh dunia, smartphone bukan hanya sebagai alat komunikasi, tetapi juga perangkat utama untuk bersosialisasi, hiburan, bekerja dan belajar. Selain itu, desain serta penampilan smartphone juga dianggap sebagai simbol kepribadian mereka," ujar Sky Li selaku Founder dan Global CEO Realme.

Menurut laporan dari Gartner, penjualan smartphone di pasar global telah meningkat pada kuartal pertama 2018. Volume penjualan smartphone global pada kuartal pertama 2018 mencapai 384 juta unit, meningkat 1,3% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2017.

Peran utama pasar smartphone di negara berkembang masih memiliki pengaruh yang kuat terhadap penjualan smartphone pasar global.

Di Indonesia sendiri, lembaga riset pasar IDC merilis laporan Quarterly Mobile Phone Tracker untuk kuartal IV 2017 dan tahun 2017 secara keseluruhan.

Angka pengiriman smartphone di Indonesia tercatat mencapai 7,8 juta unit sepanjang periode tersebut, dengan total pengiriman tahunan sebanyak 30,4 juta unit pada 2017.

Nantinya, Realme akan fokus pada permintaan pasar akan smartphone dengan harga terjangkau, memiliki kinerja yang cepat serta desain yang stylish yang kekinian. Realme juga akan menjadikan Indonesia sebagai momentum awal untuk bergerak menjadi pemain smartphone di pasar global.