Find Us On Social Media :

Serangan Drone Bermuatan Bom C-4 ini Nyaris Bunuh Presiden Venezuela

By Adam Rizal, Senin, 6 Agustus 2018 | 18:10 WIB

Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) Venezuela sedang menyelamatkan Nicolas Maduro (Presiden Venezuela) dari serangan drone bermuatan bom C-4.

Beberapa militer di berbagai dunia seperti AU Amerika Serikat (USAF) telah menggunakan pesawat terbang tanpa awak atau drone untuk melancarkan aksi militernya.

Namun, baru kali ini, sebuah drone yang bermuatan bom diterbangkan untuk membunuh Nicolas Maduro (Presiden Venezuela) ketika sedang memberikan pidato di suatu acara di ibukota Caracas pada Sabtu ini.

Jorge Rodriguez (Menteri Komunikasi dan Informasi Venezuela) mengatakan ada satu drone bermuatan bom yang meledak di dekat Presiden Maduro. Untungnya, Maduro tidak terluka dalam insiden serangan itu. Malangnya, ada tujuh tentara Garda Nasional-nya menderita luka-luka.

"Setelah kehilangan suara, mereka (oposisi) gagal lagi," kata Rodriguez seperti dirangkum BBC.

Para penyerang menerbangkan dua pesawat tanpa awak (drone) masing-masing berisi satu kilogram bahan peledak plastik C-4 ke arah Maduro, istri dan para pejabat teras lainnya, ketika ia berbicara pada Sabtu petang, dalam perayaan HUT ke-81 Garda Nasional.

Salah satu drone meledak di atas presiden dan yang lain menyerang tidak jauh di depannya.

Pihak militer Venezuela berhasil menjatuhkan salah satu drone, sementara yang lain terbang ke arah sebuah gedung apartemen yang berjarak dua blok jauhnya dari lokasi Presiden Maduro berpidato.

Saat ini Venezuela sedang mengalami krisis moneter dan inflasi yang membuat mata uang Venezuela ambruk karena jatuhnya harga minyak.

Serangan drone itu merupakan babak baru yang gelap dalam penggunaan pesawat canggih tak berawak, mengingat penggunaan drone bermuatan bom itu di luar zona perang. Insiden itu juga memberikan pesan kepada aparat keamanan untuk meningkatkan pertahanan anti-drone

No Flight Zone

TNI Angkatan Udara kembali memberikan peringatan kepada para pengguna drone di area Jakarta, terlebih setelah kejadian yang menimpa presiden Venezuela. Melalui Twitter TNI AU, @_TNIAU, memperingatkan publik agar kejadian seperti di Venezuela tidak terjadi di Indonesia, pihaknya telah menerapkan aturan no flight zone.

Hal ini bermula dari netizen @dalamkesunyian yang menanyakan pencegahan dari pihak TNI atas kasus presiden Venezuela. "Min, setelah apa yg terjadi di Venezuela, apakah ada pencegahan agar hal yg sama tidak terjadi disini?," tulis netizen @dalamkesunyian.

"Sebetulnya aturan “No Flight Zone” di area Jakarta sdh mengantisipasi kejadian tsb, namun banyak yang tidak tahu (atau tdk mau tahu lebih tepatnya) tentang aturan ini. Seyogyanya setiap org jika memiliki suatu barang hendaknya mengetahui aturan penggunaan barang tsb," jawab pihak TNI.

Menurut situs Direktorat keselamatan, keamanan dan standarisasi navigasi penerbangan, sword-arinav.com, peraturan no flight zone untuk drone telah diatur dalam Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia No. PM 47 Tahun 2016 dan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 180 Tahun 2015 Tentang Pengendalian  Pengoperasian Sistem Pesawat Udara Tanpa Awak di Ruang Udara yang Dilayani Indonesia.