Find Us On Social Media :

Prospek Perdagangan dan Bisnis Mata Uang Kripto di Indonesia

By Adam Rizal, Kamis, 9 Agustus 2018 | 15:00 WIB

Coinhako

Perdagangan mata uang kripto (cryptocurrency) memiliki prospek yang cerah di Indonesia karena Indonesia memiliki populasi penduduk sebanyak 265 juta jiwa walaupun peredaran mata uang kripto belum mendapatkan restu dari Bank Indonesia.

Yusho Liu (Chief Executive Officer Coinhako) mengatakan Indonesia memiliki prospek yang cerah karena meningkatnya volume perdagangan mata uang kripto yang masuk pada peringkat 20 teratas terkait volume transaksi mata uang kripto di dunia.

"Indonesia memiliki 265 juta penduduk, baru satu juta orang yang memperdagangkan Bitcoin dan Rupiah. Dengan jumlah satu juta saja, Indonesia masuk berada di peringkat 20 teratas di dunia terkait voume perdangangan uang kripto. Jadi saya pikir ada potensi perdagangan uang kripto." kata Liu.

Berdasarkan data dari Coinhilss, Indonesia berada di peringkat tiga negara yang paling sering melakukan perdagangan uang kripto. Indonesia hanya berada di belakang Jepang dan Korea.

Karena itu, Liu mengatakan Coinhako hadir sebagai layanan dompet digital dan perusahaan pertukaran uang kripto harus mampu menarik komisi minim dari jumlah uang konvensional yang ditukarkan ke bentuk digital.

"Orang-orang tertarik dengan komisi yang rendah untuk menukarkan uang konvensional ke digital, Coinhako berada di angka yang rendah untuk rata-rata komisi yang ada di pasar, yakni satu persen. Dari harganya menarik jika di trade harganya kompetitif." ujarnya.

Pada 16 Agustus, Liu mengatakan Coinhako akan hadir di Indonesia untuk meramaikan ekosistem perdagangan uang kripto.

Liu mengatakan Indonesia memiliki potensi besar dan masyarakat perlu mendapatkan edukasi mengenai mata uang kripto sebagai subjek komoditas atau investasi. Edukasi akan membuat masyarakat makin sadar dengan potensi investasi dalam bentuk mata uang kripto.

"Kami sudah punya materi edukasi, kami ubah ke bahasa Indonesia dan kami dorong lewat berbagai media sosial. Kami harus melakukan edukasi karena pasar mata uang digital masih baru," ucapnya.

Sejauh ini, Coinhako telah beroperasi di Malaysia dan Singapura dengan menjangkau 150 ribu pengguna dan total volume perdagangan mencapai Rp3,176 triliun.

Dalam setahun keberadaannya, Liu menargetkan Coinhako bisa menjangkau 500 ribu pengguna di Indonesia.

Saat ini Coinhako memperdagangkan Bitcoin dan Etherum. Ke depannya Coinhako akan menambah 20 daftar kripto, diantaranya adalah Zcash (ZEC), Ziliiqa (ZIL) dan 0X (ZRX). OS dan Monero (XMR).