Find Us On Social Media :

Gantikan Sidik Jari, Imigrasi Singapura akan Gunakan Pemindai Mata

By Adam Rizal, Sabtu, 11 Agustus 2018 | 16:00 WIB

Imigrasi Singapura

Imigrasi Singapura akan menggunakan alat pemindai mata untuk memeriksa wisatawan yang datang melalui po-pos perbatasan sekaligus menggantikan teknologi pemindai sidik jari.

"Ini adalah teknologi terbaru dalam serangkaian inisiatif teknologi tinggi di Singapura dan dapat meningkatkan efisiensi serta keamanan menyusul meningkatnya ancaman militansi di wilayah tersebut," kata Immigration Checkpoint Authority (ICA) seperti dikutip Reuters.

Negara-negara maju seperti Amerika Serikat (AS) dan Inggris berhasil menggunakan perangkat teknologi pemindai mata. Namun, investasi teknologi pemindai mata memakan biaya lima kali lebih besar daripada sistem sidik jari yang ada.

"Uji coba ini akan membantu kami dalam pertimbangan apakah dan bagaimana kami harus menerapkan teknologi tersebut di pos pemeriksaan kami," kata juru bicara ICA.

Nantinya, imigrasi Singapura akan memasang peralatan teknologi pemindai mata di dua pos pemeriksaan di perbatasan utara dengan Malaysia, dan satu di pelabuhan feri yang membuka layanan ke pulau-pulau Indonesia.

Peraturan itu hanya berlaku bagi warga negara Singapura dan penduduk tetap. ICA telah mengumpulkan gambar iris mata sejak Januari tahun lalu ketika orang-orang mendaftar untuk kartu identitas atau paspor.

Bandara Changi pun sedang mempertimbangkan untuk menggunakan sistem pengenal wajah untuk menemukan penumpang yang terlambat. Singapura juga berencana untuk menggunakan kemampuan pengenal wajah dalam sebuah proyek untuk menyesuaikan kamera dan sensor pada lebih dari 100.000 tiang lampu.

Pemerintah Singapura mengatakan langkah-langkah ini adalah cara-cara pragmatis untuk meningkatkan kehidupan dan keselamatan orang-orang, dan telah berjanji untuk peka terhadap privasi.