Smartphone flagship teranyar dari Samsung, Galaxy Note 9, memiliki penampilan yang terbilang mirip dengan pendahulunya, Galaxy Note 8. Kedua perangkat sama-sama dibekali stylus, layar Infinity Display, dan kamera ganda.
Meski demikian, Samsung sebenarnya merombak bagian dalam Galaxy Note 9, antara lain dengan menerapkan pendingin alias radiator berukuran lebih besar dibandingkan Galaxy Note 8.
“Luas lempengan pendingin berbahan tembaga ini 3,5 kali lebih lebar dari model sebelumnya,” ujar pengamat gadget dari komunitas Gadtorade, Lucky Sebastian di acara Media Experience Samsung Galaxy Note 9 di Jakarta.
Menurut Lucky, Galaxy Note 9 menggunakan teknologi pendingin “water carbon cooling” untuk meredam panas dari dapur pacu SoC Exynos 9810. Cara kerjanya serupa dengan pendingin radiator di mobil.
“Cairan meyerap panas dari SoC, berubah menjadi uap, mengalir lewat pipa serat kecil ke heatspreader, lalu mengembun menjadi cairan dan kembali ke SoC untuk menyerap panas lagi,” sebut Lucky.
Lantas, apa efeknya buat pengguna, di samping membuat ponsel jadi tidak terasa terlalu panas? Lucky mengatakan pendingin yang lebih mumpuni ini akan terasa manfaatnya saat menjalankan aktivitas berat seperti bermain game di Galaxy Note 9.
SoC yang lebih dingin akan mengurangi “throttling”, di mana kecepatan chip sengaja dikurangi oleh sistem untuk mencegah panas berlebih.
Akibatnya, frame rate bisa drop dan gerakan dalam game tampak terpatah-patah.
“Kalau Galaxy Note 9, dengan pendingin yang lebih besar ini, maka frame rate game seharusnya bisa lebih stabil,” pungkas Lucky.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Galaxy Note 9 Pakai Pendingin Lebih Besar dari Note 8, Efeknya?"