Cepat atau lambat Indonesia akan segera memasuki era jaringan 5G dan pemerintah sudah menyiapkan infrastruktur termasuk spektrumnya.
Meskipun semua pengguna nantinya dapat merasakan jaringan 5G, jaringan 5G memberikan lebih banyak manfaat kepada industri.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengatakan jaringan 5G tidak memberikan dampak langsung kepada konsumen karena jaringan 5G memang dirancang untuk industri.
"5G lebih bermanfaat kepada industri karena untuk mengoneksikan mesin ke mesin, lebih dari sekadar untuk browsing atau medsos. Ya sayang saja kalau 5G cuma digunakan untuk hal-hal yang sifatnya consumer. Akan lebih baik untuk mengembangkan teknologi industri yang bisa membantu perekonomian," ujarnya di Jakarta.
"Jika kita dapat 5G nanti bisa akan bingung, pakainya saja akan bingung nanti. Bisa-bisa kuota akan habis bila cek kecepatan 5G yang bisa 16 Gbps," lanjutnya.
Karena itu, pemerintah telah melakukan beberapa strategi untuk mewujudkan 5G di Indonesia. "kami akan melakukan leap frog tak cuma dari sisi teknologi, tetapi juga dari sisi infrastruktur dan aplikasinya. Karena itu, kami ajak Kemenperin bangun kawasan industri khusus ini," ujar Menkominfo.
"Kawasan industri ini akan ditopang teknologi 5G, berfokus kecerdasan buatan (AI), perangkat robotik, dan masih banyak lagi," lanjutnya.
Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartanto mengatakan kawasan industri khusus itu akan fokus dalam lima sektor yaitu elektronik dan otomotif, makanan dan minuman, tekstil dan clothing, footwear, dan kimia.
"Implementasi 5G akan sangat berguna untuk perkembangan teknologi industri. Sebut saja AI (kecerdasan buatan) yang akan membantu manusia, kemudian soal keamanan akan sangat terbantu, karena keamanan atau sekuriti data akan sangat penting ke depannya," katanya saat ditemui di tempat yang sama.