Find Us On Social Media :

Bos Twitter Tidak Punya "Resep Manjur" Basmi Berita Hoaks di Twitter

By Adam Rizal, Selasa, 21 Agustus 2018 | 12:00 WIB

Jack Dorsey (Pendiri dan CEO Twitter)

Peredaran berita palsu (hoaks) di Twitter masih terus terjadi, bahkan semakin menjadi-jadi. Sang pendiri sekaligus CEO, Jack Dorsey, mengaku hingga kini belum menemukan solusi terbaik untuk masalah tersebut.

“Kami belum bisa secara tuntas memecahkan masalah ini. Namun kami sangat memperhatikan isu ini dan berupaya menemukan berbagai kemungkinan jalan keluar,” kata dia.

Menurut Jack Dorsey, Twitter telah banyak berbenah dari waktu ke waktu, meski dampaknya memang belum terlalu terlihat. Ia pun tak menyangka perkembangan Twitter sangat cepat dan meluas, sehingga menimbulkan dampak-dampak negatif pula.

“Ketika kami mulai mendirikan Twitter 12 tahun lalu, kami tak terlalu memikirkan bagaimana dampak sebuah kicauan bisa sangat besar seperti hari ini,” ia menuturkan, dalam sebuah wawancara dengan CNN.

Selain berita palsu, masalah lain yang terjadi di Twitter mencakup ujaran kebencian, SARA, hingga provokasi politik. Hal ini juga diakui Jack Dorsey masih terus dipelajari polanya dan mekanisme pemecahannya.

Ia mengatakan, Twitter enggan langsung menghapus sebuah akun ketika dinilai menyebarkan kebencian. Pasalnya, sebuah kicauan yang tak santun belum tentu mendefinisikan karakter sebuah akun sepenuhnya.

“Sulit untuk menghimpun kepercayaan pengguna jika Twitter serta-merta memblokir akun berdasarkan kondisi perasaan dan kicauan mereka dari momen ke momen,” ia menjelaskan.

Menurut dia, yang semestinya dilakukan adalah mengamati pola perilaku akun dari waktu ke waktu. Akan tetapi, Jack Dorsey mengaku pihaknya belum memiliki sumber daya yang mumpuni untuk secara aktif melakukan tugas tersebut.

“Akan menghabiskan waktu berjam-jam melihat video, teks, dan konten secara detail untuk setiap akun yang ada di Twitter,” kata dia.

Secara keseluruhan, Jack Dorsey mengatakan pihaknya terus bekerja keras untuk memberikan pengalaman terbaik bagi seluruh pengguna. Ia ingin platform-nya menjadi tempat untuk saling mendorong dan menginspirasi, bukan saling membenci dan menjatuhkan.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jack Dorsey Akui Twitter Belum Temukan Cara Basmi Hoaks dan Ujaran Kebencian".