Find Us On Social Media :

Google Beli Data Mastercard Untuk Pelajari Kebiasaan Belanja Pengguna

By Adam Rizal, Minggu, 2 September 2018 | 18:00 WIB

Ilustrasi Master Card

Google membeli data daftar transaksi pengguna Mastercard senilai jutaan dolar AS.

Google akan menggunakan data itu untuk membuat sistem iklan yang berfungsi untuk mencari tahu apakah pelanggan yang mengklik iklan online akan melakukan pembelian di toko ritel fisik.

Selama ini penjual yang membeli iklan online Google tidak pernah tahu apakah hal itu benar-benar berpengaruh pada penjualan secara offline.

Dengan data Mastercard itu, Google akan melacak kebiasaan belanja pengguna kartu Mastercard di Amerika Serikat (AS) dan apakah iklan online dapat memengaruhi pola belanja mereka secara offline.

Google dan Mastercard mengakui data penggunanya dianonimkan untuk melindungi informasi pribadi mereka seperti dikutip Bloomberg.

Bloomberg melaporkan Google melacak data penggunanya ketika pengguna melakukan login ke akun Google dan mengklik iklan Google.

Jika, pelanggan membeli barang tersebut di toko fisik dengan kartu Mastercard dalam waktu kurang dari 30 hari, Google akan mengirim laporan kepada pengiklan mengenai hal ini dan dikaitkan dengan kefektifan iklan mereka.

Sebelumnya, Google ketahuan melacak lokasi pengguna melalui aplikasi Maps walaupun fitur pelacakan lokasi itu sudah dimatikan. Google juga bisa menentukan lokasi lewat pencarian di peramban.

Google menolak mengonfirmasi perjanjiannya dengan Mastercard dan menyatakan bahwa data personal pembeli disembunyikan dari pihak Google dan rekanannya.

"Kami membuat teknologi enkripsi dua sisi yang mencegah Google dan rekanan kami melihat informasi pribadi pengguna. Kami juga tidak punya akses ke data pengguna dari rekanan kartu kredit dan debit mereka," ucapnya.

"Kami tidak pernah berbagi informasi pribadi dengan rekanan kami. Pengguna Google bisa menonaktifkan kendali Web and App Activity kapan saja," ujarnya.

"Jaringan kami beroperasi tanpa kami tahu tiap barang yang dibeli pengguna di toko tertentu fisik atau digital. Tidak ada transaksi individu atau personal yang diberikan," pungkasnya seperti dilansir T he Verge.

Tahun lalu, Google mengumumkan layanan yang disebut "Store Sales Measurement" (pengukuran penjualan di toko). Layanan ini merekam 70 persen transaksi kartu kredit dan debit di AS lewat kerjasama pihak ketiga.