Find Us On Social Media :

Dampak Perang Dagang AS vs Tiongkok Terhadap Bisnis E-commerce Alibaba

By Adam Rizal, Selasa, 4 September 2018 | 14:00 WIB

Ilustrasi Alibaba

Saat ini perang dagang Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok sedang berlangsung dan tidak ada niat dari kedua belah pihak untuk mengendurkan serangan.

Perang dagang kedua negara adi kuasa itu membuat perekonomian beberapa negara harap-harap cemas karena berdampak langsung dengan pelemahan mata uangnya.

Namun, Alibaba tidak khawatir dengan perang dagang antara pemerintah AS dan Tiongkok karena pengenaan tarif impor yang dilakukan pemerintah AS terhadap produk-produk Tiongkok tidak membuat Alibaba merugi dan perekonomian Tiongkok menjadi bangkrut.

"Perang dagang ini tidak membuat kami rugi sama sekali. Kami yakin pemerintah Tiongkok dapat meredam konflik tersebut dengan baik," kata Joseph Tsai (Wakil Pimpinan Alibaba) seperti dikutip Business Insider.

Tsai mengatakan perang dagang itu akan mendorong barang-barang dari AS menjadi lebih mahal dan membuat perusahaan Tiongkok atau konsumen membayar lebih banyak.

Hal itu terjadi pada peternak Tiongkok yang melihat adanya kenaikan harga pakan ternak akibat impor kedelai AS yang naik sehingga membuat tarif atas produknya naik.

"Tapi pukulan kepada konsumen Tiongkok tidak akan 'ngefek' karena konsumen bisa beralih ke barang non AS, baik itu dari Tiongkok sendiri ataupun negara lain yang difasilitasi pemerintah," tegas Tsai.

Tiongkok pun akan mengadakan pameran impor terbesar dunia di Shanghai pada November yang akan menampilkan produk barang dari seluruh dunia. "Jika barang AS menjadi terlalu mahal karena tarif, konsumen Tiongkok dapat beralih ke produsen domestik atau impor dari bagian lain dunia," ujarnya.

Harga iPhone

Donald Trump (Presiden AS) resmi mengenakan tarif impor sebesar 25 persen atau sekitar USD60 miliar untuk sejumlah produk Tiongkok yang masuk ke AS.

Jika dikenakan tarif impor 25 persen, maka harga iPhone 8 64 GB akan menjadi USD873,75 dari yang sebelumnya hanya USD699. iPhone 8 Plus 64 GB akan menjadi USD 998,75 dari yang sebelumnya hanya USD799.

iPhone X 64 GB akan naik drastis dari USD 999 menjadi USD 1.248,75. Pasar saham pun merespon negatif kebijakan Trump tersebut. Saham Apple lagsung turun lebih dari 2 persen kemarin dengan penutupan di angka USD 167,70.