Find Us On Social Media :

Strategi Aruba Networks Menjawab Penurunan Nilai Tukar Rupiah

By Wisnu Nugroho, Kamis, 6 September 2018 | 09:10 WIB

Aruba Atmosphere APAC 2018

Saat ini perekonomian Indonesia berada dalam tekanan seiring penurunan nilai Rupiah yang signifikan. Hal ini tentu saja berefek pada peningkatan harga perangkat TI yang sebagian besar masih berupa barang impor.

Menurut Alain Carpentier (Head of Worldwide Sales Aruba Networks), penurunan nilai Rupiah tentu saja menjadi tantangan tersendiri dalam memasarkan produk Aruba di Indonesia. “Namun tantangan ini terjadi untuk semua industri dan bukanlah yang pertama” ungkap Alain, sambil menunjuk Mesir yang juga mengalami hal yang sama tahun lalu. “Jadi penurunan nilai mata uang adalah tantangan bisnis yang harus selalu kami hadapi” ungkap Alain di sela-sela penyelenggaraan Aruba Atmosphere di Bangkok.

Salah satu strategi yang disiapkan Aruba adalah mengubah komposisi margin dari produknya. “Kami terbuka untuk menurunkan gross margin agar tetap dapat memenuhi kebutuhan customer kami di Indonesia” ungkap Alain. Situasi saat ini juga relatif terkendali karena distributor Aruba di Indonesia memiliki stok yang cukup dan dilindungi exchange hedge yang melindungi mereka dari fluktuasi nilai Rupiah.

Alain Carpentier, Head of Worldwide Sales Aruba Networks

Alain pun yakin kondisi Rupiah tidak banyak mempengaruhi investasi TI perusahaan Indonesia. “Saya datang ke Indonesia enam bulan lalu dan mendapati perusahaan Indonesia memiliki visi yang jelas dalam memanfaatkan teknologi” ungkap Alain. Contohnya adalah salah satu bank terbesar di Indonesia yang akan membangun digital workspace bagi karyawannya, atau sebuah perusahaan retail yang berencana membangun jaringan WiFi gratis di setiap gerainya.

Posisi Indonesia yang saat ini sedang giat membangun infrastruktur juga memiliki kelebihan tersendiri. “Dengan perkembangan teknologi yang cepat saat ini, perusahaan Indonesia juga memiliki kesempatan untuk melompat ke teknologi yang lebih baru” tambah Alain.