Vietnam menjadi negara pertama yang disasar Go-Jek untuk ekspansinya ke luar Indonesia.
Di bawah merek Go-Viet, penyedia layanan ride sharing ini hadir di Kota Ho Chi Minh pada awal Agustus, lalu menyusul di Hanoi pada September.
Pemilihan Vietnam bukan tanpa alasan. CEO Go-Jek, Nadiem Makarim mengungkapkan Vietnam dilirik lantaran memiliki sejumlah faktor yang dinilai bakal mendukung perkembangan ekspansi Go-Jek.
Salah satunya adalah populasi yang mendekati kisaran 100 juta orang dan jumlah kendaraan roda dua berupa sepeda motor yang juga banyak di negara tersebut.
“Per kapita, penggunaaan sepeda motor Vietnam sepertinya tidak ada yang mengalahkan. Vietnam kayaknya nomor satu untuk rasio pemilik motornya,” ujar Nadiem ketika berbicara dalam sesi tanya jawab usai acara Grand Launching Go-Viet di Hanoi.
Mengutip data dari Kementerian Transportasi Vietnam yang dimuat oleh VnExpress awal 2017 lalu, populasi sepeda motor yang tercatat di negeri tersebut sudah mencapai 45 juta unit.
Di kota Hanoi saja terdapat lebih dari 5 juta sepeda motor. Sementara, Kota Ho Chi Minh setiap harinya mencatat registrasi sekitar 1.300 unit sepeda motor dan 150 unit mobil.
Faktor lain yang mendukung ekspansi Go-Jek, menurut Nadiem, adalah tingginya angka penggunaan smartphone di Vietnam. Data firma riset Nielsen pada akhir 2017 memang menunjukkan bahwa di kota-kota besar di Vietnam, penetrasi smartphone bisa mencapai 84 persen dari keseluruhan pengguna ponsel.
Yang tak kalah penting adalah, dukungan pemerintah setempat terhadap upaya ekspansi Go-Jek di bawah brand Go-Viet. Nadiem mengatakan iklim regulasi di Vietnam “ideal” untuk mendukung perkembangan Go-Viet.
Iklim serupa belum tentu ditemukan di tiga negara lain yang menjadi target ekspansi Go-Jek, yakni Singapura, Filipina, dan Thailand. Dalam waktu dekat, setelah Vietnam, Go-Jek akan hadir di Thailand dengan nama baru, Get yang juga merupakan merek lokal, seperti Go-Viet.
Nadiem mengatakan, setelah ekspansi, tantangan terbesar bagi Go-Jek adalah bagaimana menyelaraskan organisasi yang sudah lintas negara. “Kita mungkin beda bahasa dan budaya, tapi spirit membangun bangsa harus sama,” pungkas Nadiem.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Banyak Sepeda Motor dan Ponsel, Alasan Go-Jek Pilih Vietnam",