Find Us On Social Media :

Tiga Tim Mahasiswa Juarai ASEAN Data Science Explorer Tingkat Nasional

By Liana Threestayanti, Kamis, 13 September 2018 | 13:15 WIB

Anak muda di Asia Tenggara, termasuk para pemenang ASEAN Data Science Explorer tingkat Nasional ini, diharapkan dapat memainkan peran kunci dalam mengatasi masalah social saat ini dan mendorong terciptanya perubahan positif untuk masa depan yang lebih baik.

Tim mahasiswa dari Universitas Bina Nusantara dan Institut Teknologi Bandung keluar sebagai juara kompetisi ASEAN Data Science Explorer (DSE) tingkat nasional yang diselenggarakan oleh ASEAN Foundation dan SAP.

Tim OWL dari Universitas Bina Nusantara (BINUS) berhasil keluar sebagai juara di Babak Final Tingkat Nasional. Sementara itu, posisi runner-up pertama diraih oleh Tim Gray Matters, dan runner-up kedua diberikan kepada Tim Ganesha. Keduanya berasal dari Institut Teknologi Bandung.

Ketiga tim meraih prestasi teratas setelah melalui penilaian yang didasarkan pada tiga kriteria: relevansi dan kredibilitas data, kualitas wawasan analitis, dan kelayakan solusi yang direkomendasikan untuk masalah yang ditangani oleh tiap proyek.

Ada sebelas finalis yang terjaring melalui kompetisi ASEAN DSE ini. Namun hanya peraih tempat pertama yang akan melanjutkan kompetisi ke Babak Final Tingkat Regional yang akan berlangsung  pada 25 Oktober 2018 di Singapura. Di ajang tingkat regional tersebut, pemenang dari Indonesia akan berhadapan dengan para juara pertama dari putaran Babak Final Tingkat Nasional dari negara-negara lain.

Tahun ini menjadi tahun kedua penyelenggaraan ASEAN DSE yang digelar di sepuluh negara anggota ASEAN sebagai bagian dari kemitraan strategis antara ASEAN Foundation dan SAP. Diadakan pertama kali pada tahun 2017, ASEAN Data Science Explorers (ADSE) adalah kompetisi data analytics yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan apresiasi terhadap komunitas ASEAN di antara anak muda melalui intervensi literasi digital.

Para mahasiswa yang mendaftar untuk program ini memperoleh akses ke data ASEAN serta platform SAP Analytics Cloud, yang memungkinkan mereka menganalisis data dan mendapatkan insight. Dengan menggunakan SAP Analytics Cloud, para kontestan didorong untuk mengembangkan wawasan berbasis data yang menyoroti berbagai isu di ASEAN yang dibahas dalam enam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yaitu (1) kesehatan dan kesejahteraan yang baik, (2) pendidikan berkualitas, (3) kesetaraan jender, (4) pekerjaan yang layak dan pertumbuhan ekonomi, (5) industri, inovasi & infrastruktur dan (6) kota dan masyarakat yang berkelanjutan.

SAP Analytics Cloud adalah generasi baru dari Software-as-a-Service (SaaS) yang mendefinisikan ulang analytics dalam cloud dengan menyediakan Business Intelligence, kemampuan prediksi, dan kemampuan perencanaan dalam satu perangkat tunggal. Dengan menggunakan platform cloud ini, para peserta dapat menganalisis dan memvisualisasikan data untuk menghasilkan rekomendasi inovatif mereka.

Memainkan Peran Kunci dengan Teknologi

Bertajuk "Anak Muda Masa Kini untuk Masa Depan Dunia," kompetisi ini memungkinkan anak muda dari negara-negara anggota ASEAN memainkan peran kunci dalam mengatasi masalah sosial saat ini dan membantu menciptakan perubahan positif untuk masa depan yang lebih baik.

“Berpartisipasi dalam ADSE merupakan peluang besar bagi kami untuk melaksanakan peran kami dalam mengubah dunia. Teknologi SAP telah membantu kami mempelajari bagaimana kuatnya data dapat menciptakan perubahan dan membantu kami berkontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan di ASEAN,” kata Angelia Dwi Handoko and Tasia Rosalina Tedjo Purnomo, peserta dari tim finalis Universitas Surya.

“Untuk mengatasi permasalahan rumit seperti dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB, anak muda kita harus terbiasa dengan teknologi terbaru untuk menemukan solusi baru untuk masalah saat ini dan masa depan. ASEAN Data Science Explorers adalah langkah pertama bagi anak muda Indonesia untuk bekerja memecahkan masalah dunia dengan menggunakan data dan analisis yang dapat diukur secara nyata,” ujar Andreas Diantoro, Managing Director SAP Indonesia, yang juga menjadi bagian dari panel juri untuk kompetisi.

“Sebagai salah satu perusahaan piranti lunak dan analytics terdepan dengan 404.000 pelanggan di seluruh dunia, SAP berkomitmen untuk tujuan yang lebih tinggi—untuk membantu dunia berjalan lebih baik dan meningkatkan kehidupan masyarakat. Kami bangga dapat berkolaborasi dengan ASEAN Foundation dalam inisiatif penting ini untuk mempersiapkan kaum muda kami menghadapi ekonomi digital,” Andreas Diantoro menambahkan.