Find Us On Social Media :

Gara-gara Trump, Alibaba Batal Buka Sejuta Lapangan Kerja di AS

By Adam Rizal, Jumat, 21 September 2018 | 13:00 WIB

Donald Trump (Presiden AS) dan Jack Ma (Pendiri Alibaba)

Jack Ma, sang pendiri sekaligus chairman raksasa e-commerce China, Alibaba, pernah berjanji bakal membuka 1 juta lapangan kerja di Amerika Serikat.

Namun belakangan Ma mengurungkan niatnya tersebut. Janji pun batal terwujud. Sebabnya tak lain dan tak bukan adalah perang dagang antara Amerika Serikat dan China yang dikobarkan oleh Presiden AS, Donald Trump.

Perang dagang itu dinilai Ma telah membuat situasi hubungan kedua negara menjadi tidak kondusif.

“Tak ada jalan untuk memenuhi janji itu sekarang,” ujar Ma dalam sebuah wawancara dengan portal online China.

“Tapi kami akan terus bekerja untuk mewujudkan hubungan dagang China-AS yang sehat,” imbuh dia seperti dikutip The Verge.

Ma melanjutkan, janjinya membuka sejuta lapangan kerja di Amerika Serikat dibuat berdasarkan asumsi hubungan bersahabat AS-China dan hubungan dagang yang rasional.

Dia mengutarakan janjinya tersebut pada Januari 2017, sebelum pelantikan Donald Trump sebagai presiden AS.

Namun, ketika itu pun sebenarnya sudah banyak pihak yang skeptis, karena Ma tidak membeberkan janjinya secara lebih rinci.

Awal pekan ini, setelah gagal memperoleh kata sepakat dengan China soal persyaratan dagang, AS merampungkan rencana tarif baru terhadap produk-produk impor dari Negeri Panda senilai 200 miliar dollar AS.

Tarif baru berupa tambahan pajak impor 10 persen untuk barang yang masuk ke AS, dan akan ditingkatkan menjadi 25 persen pada akhir 2018.

Hampir semua perusahaan AS yang berbisnis dengan China ikut terdampak. Selasa kemarin, Ma mengkritik taktik perang dagang AS itu dengan mengatakan efeknya akan dirasakan selama puluhan tahun.

“Perdagangan itu bukan senjata, tak bisa dipakai untuk perang. Seharusnya digunakan untuk membawa kedamaian,” ujar ma.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Janji Alibaba Buka Sejuta Lapangan Kerja di AS Batal Terwujud".