Find Us On Social Media :

Tantangan Facebook Rayu Dunia Perbankan untuk Pakai Messenger

By Adam Rizal, Jumat, 21 September 2018 | 16:00 WIB

Facebook

Facebook terus berupaya meningkatkan daya tarik aplikasi pesan sosial Messenger terutama untuk kalngan bisnis dan perbankan.

The Wall Street Journal mengungkapkan Facebook bisa memanfaatkan Messenger untuk mendapatkan informasi finansial pengguna karena saat ini Facebook bisa mendapatkan informasi sensitif jika pengguna menghubungi bank melalui Messenger.

"Kami bekerja sama dengan lembaga finansial untuk memberikan pengalaman berbelanja yang lebih baik, seperti menyediakan customer service yang lebih baik dan orang- orang memilih untuk mendapatkan pengalman tersebut," kata juru bicara Facebook.

Tentunya, tidak semua sektor perbankan mau bekerjasama dengan Facebook untuk menggunakan aplikasi pesan Messenger karena Facebook sangat agresif mengumpulkan data pengguna.

Beberapa lembaga keuangan yang tidak setuju dengan Facebook antara lain American Express, Bank of America, dan Wells Fargo. Bahkan, Facebook telah membuatkan bot eksklusif untuk American Express.

Namun, American Express sengaja menghindari pengiriman informasi transaksi milik pelanggan ketika menggunaka Messenger. Hal itu supaya Facebook tidak bisa mendapatkan informasi seperti kebiasaan berbelanja pengguna.

Dalam kasus lain, PayPal dan Western Union bekerja sama dengan Facebook untuk bisa menawarkan layanan khusus seperti transfer uang melalui Messenger.

"Kami telah menjelaskan kepada rekan bank bahwa kami akan menjaga data pengguna dengan serius dan itu akan terus menjadi prioritas kami," ucapnya.

Facebook harus berjuang keras untuk mendapatkan kepercayaan dari sektor perbankan karena Facebook memiliki reputasi buruk dalam menjaga data pengguna.

Apalagi, skandal Cambridge Analytica yang membocorkan 87 juta data pengguna Facebook cukup merusak reputasi Facebook.

Selain itu, Facebook juga harus bisa mengendalikan penyebaran konten-konten negatif seperti berita hoaks di platformnya karena berita hoaks itu bisa menyebabkan kekerasan di dunia nyata seperti di Myanmar dan India.