Find Us On Social Media :

Alasan Bank BRI Berani Gunakan Teknologi Open Source Red Hat

By Adam Rizal, Jumat, 28 September 2018 | 06:00 WIB

Red Hat Indonesia memberikan penghargaan bergensi Red Hat Innovation Awards APAC 2018 kepada Direktorat Jenderal Perbendaharaan dan Bank BRI di Indonesia.

Red Hat Indonesia memberikan penghargaan bergensi Red Hat Innovation Awards APAC 2018 kepada Direktorat Jenderal Perbendaharaan dan Bank BRI di Indonesia.

Kedua perusahan itu berhasil melakukan transformasi digital dengan solusi open source Red Hat.

Rully Moulani (Country Manager Red Hat Indonesia) mengatakan saat ini perusahaan-perusahaan di Indonesia sudah sadar dan tahu pentingnya melakukan transformasi digital untuk keberlangsungan bisnisnya di masa depan. Namun, masih sangat sedikit dari perusahaan-perusahaan itu yang berani mengeksekusi solusi-solusi teknologi untuk mempercepat transformasi digital.

"Semua sudah menyadari pentingnya transformasi, tapi tidak semua mau melangkah. BRI berani melakukan take action untuk melakukan transformasi digital dan berhasil mengambil hasil positif dari penerapan teknologi Red Hat," katanya di Jakarta.

Indra Utoyo (Managing Director, Information Technology and Operation BRI) mengatakan penerapan komputasi awan membantu perusahaan menjadi lebih efisien dan efektif untuk mengembangkan berbagai inovasi sehingga dapat terus relevan dengan konsumen mereka.

"Dengan Red Hat Cloud Suite, Bank BRI memperoleh keuntungan agilitas dan perbedaan dalam layanan internal dan eksternal kami. Selain itu kami percaya teknologi ini dapat mengatasi persaingan dan menjadi pemimpin dalam kompetisi perbankan digital,” ucapnya.

Selain itu, solusi Red Hat mampu memberikan perlindungan keamanan kepada data-data nasabah BRI.

Rully mengatakan kehadiran BRI yang menggunakan teknologi Red Hat yang open-source dapat menghilangkan asumsi orang bahwa teknologi open-source lebih rentan diretas karena kodenya yang bisa diakses oleh semua orang.

"Industri finansial adalah salah satu industri yang paling terdisrupsi. Keamanan itu tentang proses. Teknologi hanya satu bagian dari keamanan. Yang penting adalah mendesain proses agar menjadi aman," katanya.

"Tidak ada gunanya perusahaan menggunakan teknologi paling canggih jika para pekerjanya tidak dilatih agar sadar akan pentingnnya keamanan," ujar Indra.