Sebanyak 50 juta akun Facebook diretas gara-gara celah keamanan yang sudah ada sejak tahun lalu.
Sebagai perusahaan induk, dampak peretasan Facebook bisa merembet ke anak usahanya, yakni Instagram dan WhatsApp.
Dilihat dari tipe layanannya, agaknya sinkronisasi antara Facebook dan Instagram lebih berdekatan. Jadi, risiko dampak bagi pengguna Instagram lebih besar ketimbang pengguna WhatsApp.
Pasalnya, pengguna Instagram bisa masuk (log in) melalui akun Facebook. Jika akun Facebook yang digunakan ternyata teretas, peretas bisa pula mengakses akun Instagram sang korban.
Dalam skenario terburuknya, bukan cuma akun Instagram yang rentan. Aplikasi pihak ketiga yang memungkinkan pengguna log in dengan Facebook pun sama bahayanya, sebagaimana dihimpun Mashable.
Sebut saja Tinder, Uber, Grab, dan sebagainya. Jika sudah begini, ada baiknya tak menyinkronisasikan akun Facebook dengan layanan lain.
Baca Juga : Hacker ini Siarkan Langsung Aksi Bobol Akun Facebook Mark Zuckerberg
Pelajaran untuk ke depannya, sinkronisasi antar-aplikasi memang membuat segala hal lebih mudah dan praktis.
Namun, risikonya juga tinggi sebab akan ada efek domino dari satu masalah di satu aplikasi ke aplikasi lainnya.
Hingga kini, VP Product Management Guy Rosen memastikan belum ada bukti bahwa peretas Facebook turut menyerang Instagram. Akan tetapi, pengguna harus tetap waswas karena investigasi masih terus berlanjut.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "50 Juta Akun Facebook Dibobol, Pengguna Instagram Wajib Waspada".