Find Us On Social Media :

Xiaomi Indonesia bersama ACT Bantu Korban Bencana di Sulawesi Tengah

By Dayu Akbar, Minggu, 7 Oktober 2018 | 13:00 WIB

Dalam upaya kemanusiaan, Xiaomi Indonesia bersama dengan Aksi Cepat Tanggap (ACT) memberikan donasi bagi masyarakat yang terkena dampak gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah. Xiaomi berinisiatif untuk memberikan bantuan dengan menyumbangkan makanan, obat-obatan, produk kebersihan termasuk materi yang dapat dimakan (makanan bayi, biskuit, dan air bersih) serta materi yang tidak dapat dimakan seperti popok bayi, senter, dan powerbank. “Hati dan doa kami bersama dengan seluruh masyarakat yang mengalami dampak dari gempa bumi dahsyat dan tsunami di Palu dan Donggala,” ungkap Steven Shi, XiaomiIndonesia Country Manager and Head of South Pacific Region.

“Xiaomi selalu berkomitmen untuk melayani masyarakat dan kemitraan kami dengan organisasi nirlaba lokal yang hadir untuk melayani masyarakat seperti Aksi Cepat Tanggap, memungkinkan kami untuk memberikan bantuan ke tempat yang paling membutuhkan.”“ACT menyambut baik kepedulian dari Xiaomi untuk meringankan beban saudara-saudara kita yang terdampak gempa dan tsunami di Palu dan Donggala,” ungkap Ahyudin, President ACT. “Sebagaimana kita ketahui, pasca Gempa & Tsunami yang melanda Palu & Donggala, banyak kebutuhan-kebutuhan mendesak seperti P3K, kebutuhan bayi, dan makanan.

Selain itu, listrik juga masih belum bisa di aktifkan sehingga bantuan powerbank sangat membantu bagi korban selamat yang ingin memberi kabar ke sanak saudara. Semoga tidak berhenti sampai disini saja, tapi berkelanjutan untuk memberikan dampak yang lebih massive bagi masyarakat korban bencana,” tambahnya. Prioritas utama saat ini adalah memastikan keamanan masyarakat yang terkena dampak tsunami, memenuhi keperluan dan kebutuhan yang utama dengan menyediakan posko perlindungan, penghidupan, dan barang-barang keperluan selain makanan.

Selain untuk mendukung kebutuhan yang mendesak, Xiaomi juga menyediakan 2.500 unit powerbank yang siap digunakan oleh para relawan, keluarga, dan tim lokal di lapangan untuk tetap terhubung agar dapat memberikan kabar berkelanjutan kepada khalayak luar.