Find Us On Social Media :

Huawei SmartGen Siapkan Mahasiswa TIK Hadapi Revolusi Industri 4.0

By Liana Threestayanti, Rabu, 10 Oktober 2018 | 17:00 WIB

Persoalan skill gap lulusan perguruan tinggi, khusunya di bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK), kerap mengemuka di lingkungan korporasi Indonesia. Permasalahan tersebut coba dijawab oleh Huawei dengan mengasah kompetensi dan kemampuan inovasi mahasiswa TIK melalui program SmartGen.

Program SmartGen dimulai sejak tahun lalu dan bertujuan mendorong peningkatan kompetensi sumber daya manusia di bidang TIK di Indonesia. “Lewat Huawei ICT Academy, kami ingin membantu perguruan tinggi di Indonesia dalam menentukan sistem kompetensi akademik agar mahasiswa lulusannya dapat memenuhi standar kebutuhan industri,” ujar Selina Wen, VP Public Affair & Communications, Huawei Indonesia.

Di tahun 2018 ini, Huawei Indonesia melibatkan delapan perguruan tinggi terkemuka dalam program SmartGen yang resmi digelar sejak bulan Oktober ini. Selain itu, penyedia solusi TIK global ini juga menambahkan program Kompetisi Nasional TIK dalam rangkaian program SmartGen 2018. Lomba ini diyakini pihak perguruan tinggi tidak saja menumbuhkan semangat kompetisi tapi juga mengasah kemampuan inovasi yang sangat dibutuhkan di era Revolusi Industri 4.0.

Delapan perguruan tinggi Indonesia yang digandeng Huawei tahun ini tersebut adalah Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Indonesia  (UI), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Padjajaran (Unpad), Unversitas Diponegoro (Undip), Universitas Telkom (Tel-U), dan Universitas Multimedia Nusantara (UMN).

Adapun rangkaian program SmartGen 2018 meliputi program transfer pengetahuan Technology Day (Tech Day), pelaksanaan sertifikasi Huawei Authorized Information Network Academy (HAINA), Kompetisi Nasional TIK 2019, program Seeds for The Future 2018, dan program magang (Student Internship) di Huawei. SmartGen 2018 akan memfokuskan pada topik-topik terkini di dunia TIK, seperti 5G, big data, artificial intelligence, cloud computing, Internet of Things, dan blockchain.

Kompetisi Nasional TIK Indonesia sendiri rencananya akan digelar pada bulan November 2018, setelah sebelumnya diselenggarakan program sosialisasi dan kompetisi di internal tiap kampus dalam event Tech Day sepanjang bulan Oktober sampai November.

Pemenang di internal tiap kampus nantinya akan bertemu di final nasional pada bulan Desember 2018. Tim yang mewakili Indonesia akan bersaing dalam final wilayah Asia Pasifik pada bulan Maret 2019 untuk  memperebutkan tiket final Kompetisi Global TIK Huawei di China pada bulan Mei 2019.

Menurut Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan, Kemenristekdikti RI, Dr. Muhammad Dimyati, pihaknya akan sangat mendukung program-program yang melibatkan perguruan tinggi, seperti SmartGen ini, dalam rangka meningkatkan kapasitas mahasiswa sebagai peneliti maupun sebagai anggota civitas akademika di kampus.

Sedangkan Rektor Universitas Padjajaran, Prof. Dr. Med. Tri Hanggono Achmad, MD berharap program ini dapat membantu mengembangkan kapasitas perguruan tinggi untuk tetap bisa mengikuti perkembangan teknologi di era Revolusi Industri 4.0.

Melihat pemafaatan TIK yang semakin meluas ke berbagai lapisan masyarakat, Prof. Dr. Ir. Dedi Priadi, DEA, Wakil Rektor Bidang SDM dan Kerjasama, Universitas Indonesia, berharap program ini dapat diperluas hingga ke program-program studi di luar TIK. Sehingga persoalan skill gap benar-benar terjawab secara menyeluruh di berbagai bidang.