Find Us On Social Media :

Rupiah Anjlok Bikin Ponsel Pintar Samsung Makin Mahal di Indonesia

By Adam Rizal, Senin, 15 Oktober 2018 | 15:00 WIB

Samsung Galaxy A7

Samsung Indonesia turut melakukan penyesuian harga ponsel pintarnya di Indonesia, menyusul pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang tembus Rp15.194 perdolar AS.

Baru-baru ini, Samsung membanderol Samsung Galaxy A7 senilai Rp4.499.000 di Indonesia melalui program pre-order tanggal 12-19 Oktober.

Harga itu cukup mahal untuk perangkat segmentasi menengah karena terpengaruh oleh peningkatan nilai tukar Dollar AS terhadap Rupiah.

"Smartphone Flagship jadi makin mahal karena tergantung dengan exchange rate. Jadi kelihatan lebih mahal dan ini juga berpengaruh ke segmen lainnya," kata Head of Product Marketing IT & Mobile Samsung Electronics Indonesia, Denny Galant.

Meskipun harga Samsung Galaxy A Series naik, Samsung telah meng-upgrade Seri A menjadi seri semi flagship dari sebelumnya sebagai seri menengah.

Sebagai posisi, Samsung memposisikan Galaxy A7 (2018) sebagai perangkat kelas menengah dan Galaxy A9 (2018) sebagai perangkat mid-high.

Samsung juga mengklaim sebagai pendorong perangkat segmen mid-high dengan perolehan pangsa pasar sebesar lebih dari 80 persen.

Nokia Tetap Bertahan

pemegang lisensi ponsel pintar Nokia, HMD Global justru menurunkan harga sejumlah perangkatnya. "Kita malah turun harga Nokia 2,3,5,6," kata Miranda Vania Warokka (Marketing Lead HMD Indonesia).

Hal itu terbukti, di situs resmi Nokia, ponsel pintar Nokia 3 dibanderol dengan harga Rp1,399 juta, jauh lebih murah dibanding saat peluncurannya Rp1,899 juta pada September 2017. Namun, ponsel pinar

Sementara itu, harga ponsel high-end Nokia 8 tidak mengalami perubahan harga tetap Rp6,499 juta.

Miranda menekankan sampai saat ini HMD Indonesia belum melakukan penyesuain harga produk-produk Nokia terkait pelemahan rupiah.

Bahkan, pelemahan mata uang rupiah tidak berpengaruh terhadap harga jual produknya di pasar dan pelemahan rupiah tidak mempengaruhi rencana-rencana HMD untuk pasar Indonesia.

"Sampai hari ini semua produk yang sudah launch tidak ada revisi harga, komitmen saja. Kalau memang harganya segitu mau dolar naik pun kita tetap pertahankan segitu," ucapnya.