Find Us On Social Media :

Meski Kontroversial, Ini Alasan Google Bikin Peramban "Dragonfly"

By Adam Rizal, Rabu, 17 Oktober 2018 | 17:00 WIB

Ilustrasi proyek mesin pencari Dragonfly

Rencana Google yang membuatkan mesin peramban khusus untuk Tiongkok atau Dragonfly menuai kontroversi dari berbagai pihak termasuk karyawan Google sendiri, bahkan ada beberapa karyawan Google yang mengundurkan diri.

Mike Pence (Wakil Presiden AS) pun meminta Google untuk segera menghentikan proyek Dragonfly karena melanggar hak asasi manusia.

Mesin peramban Dragonfly sendiri mampu menyensor beberapa keyword yang dianggap sensitif oleh pemerintah Tiongkok.

Akhirnya, Sundar Pichai (CEO Google) pun angkat bicara untuk menjawab kontroversi tersebut sekaligus menjadi yang pertama Google menjawab isu "Dragonfly" di publik.

Pichai mengatakan Google memulai proyek internal bernama Project Dragonfly untuk mengetahui search engine apa yang bisa Google sediakan di Tiongok, mengingat negara itu memiliki peraturan penyensoran yang sangat ketat.Penyensoran itu menyebabkan banyak perusahaan asal Amerika Serikat, termasuk Google, tidak bisa beroperasi di Tiongkok.

"Kami ingin mempelajari bagaimana jadinya jika Google hadir di Tiongkok, jadi itulah yang kami bangun secara internal," kata Sundar Pichai (CEO Google) seperti dikutip CNBC.

"Jika Google beroperasi di Tiongkok, seperti apa bentuknya?, Pernyataan apa yang bisa kita cari?, Ternyata kami dapat menjawab lebih dari 99% pencarian dan masih banyak area yang akan memberikan informasi yang lebih baik dari apa yang tersedia," jelasnya.

Pichai mengatakan Google terus menyeimbangkan nilai perusahaan untuk menyediakan informasi pada pengguna, kebebasan untuk berekspresi, privasi. Google juga mengikuti setiap peraturan di masing-masing negara.

"Itulah alasan mengapa kami mengembangkan proyek internal," kata Pichai. "Kami ingin tahu bagaimana cara Google beroperasi jika kami ada di Tiongkok."

Google mendapatkan kritik terkait rencana mereka untuk meluncurkan Project Dragonfly, search engine yang telah disensor sesuai dengan peraturan di Tiongkok.

Ada sekitar 1.000 karyawan menandatangani surat terbuka untuk meminta perusahaan agar lebih transparan tentang proyek tersebut dan mengadakan peninjauan etika yang melibatkan seluruh karyawan Google dan tidak hanya para eksekutif perusahaan.