International Financial Corporation (IFC) dan Ant Financial Services Group mengadakan program "10x1.000 Tech for Inclusion" untuk membuat platform interaktif yang memungkinkan berbagai negara untuk saling bertukar ilmu.
Program itu bertujuan untuk melatih 10 ribu ahli teknologi di negara-negara berkembang, termasuk di Indonesia.
Nantinya, para ahli teknologi akan membuat layanan keuangan yang bisa mengurangi kemiskinan.
Jack Ma (Pendiri Alibaba) mengatakan program "10x1.000 Tech for Inclusion" akan membantu masyarakat dan dunia untuk menggapai masa depan yang lebih cerah melalui ekonomi digital.
"Saya percaya investasi kepada masyarakat berarti berinvestasi untuk masa depan. Saya berharap negara-negara berkembang dapat mengambil manfaat dari talenta-talenta yang dilatih dalam program ini," ujarnya seperti dikutip businesswire.
Program 10x1.000 Tech for Inclusion akan mengadakan berbagai lokakarya terkait teknologi finansial di Tiongkok dan negara lain. Karena itu, IFC dan Ant Financial Services Group akan mencari mitra lokal, baik dari sektor publik maupun swasta.
"Teknologi memberikan keuntungan terbesar di era digital dengan membawa kesempatan yang belum pernah terjadi sebelumnya, terutama untuk sistem keuangan yang inklusif,” kata Eric Jing (Executive Chairman dan Chief Executive Officer Ant Financial).
"Sistem finansial berbasis digital telah mengubah lanskap finansial, membentuk pasar-pasar baru, memberdayakan konsumen, dan untuk pertama kali membuat kegiatan perbankan dapat dilakukan oleh jutaan orang di dunia yang belum terjangkau sebelumnya," kata CEO IFC Philippe Le Houérou.