Find Us On Social Media :

Inilah Peluang Besar Vexanium Jadi "Ethereum" dari Indonesia

By Adam Rizal, Senin, 22 Oktober 2018 | 15:25 WIB

Danny Baskara, CEO Vexanium

Inovasi teknologi selalu menawarkan sesuatu yang lebih baru dan lebih efisien dibandingkan teknologi yang berada pada fase sebelumnya.

Saat ini teknologi sudah memasuki era Blockchain dan kecerdasan buatan (AI) tetapi tidak semua masyarakat yang siap dan paham untuk menerima dua terobosan tersebut.

Karena itu, Danny Baskara (Founder and CEO Vexanium) menggarap pasar blockchain yang masih hijau di Indonesia.

Danny mengatakan Vexanium merupakan public blockchain Indonesia yang fokus pada industri retail dan marketing. Vexanium sudah meluncurkan ekosistem pertamanya yaitu VexGift pada akhir Agustus lalu. Vexgift sendiri merupakan Loyalty Base App berbasis blockchain.

"Karena itu, Vexanium berencana untuk meluncurkan mainnet pada Q2 2019 dan Vexanium akan memiliki teknologi blockchainnya sendiri ," katanya.

Danny menjelaskan Mainnet adalah pondasi bagi perusahaan berbasis blockchain untuk menopang perusahaannya di sistem yang terdesentralisasi. Peluncuran mainnet penting bagi sebuah perusahaan berbasis blockchain untuk membuktikan kemampuan perusahaan tersebut, dari yang awalnya hanya sebuah ide proyek menjadi implementasi yang nyata.

"Dengan Main net, Vexanium beralih dari bukan platform menjadi platform," ujar Danny Baskara, CEO Vexanium.

Vexanium juga memungkinkan proyek-proyek baru berbasis blockchain untuk melakukan penggalangan dana cryptocurrency (token) atau biasa disebut dengan ITO (Initial Token Offering) menggunakan smart contract dari teknologi blockchain Vexanium.

Dengan kata lain Vexanium akan menjadi sebuah wadah untuk membantu mensukseskan proyek-proyek tersebut di dalam merealisasikan proyek mereka.

Jadi yang awalnya Vexanium hanya sebuah proyek yang memiliki ekosistem dan token dalam platform mainnet perusahaan lain, Vexanium akan menjadi sebuah platform untuk mendukung perusahaan-perusahaan blockchain baru untuk mengembangkan proyeknya dalam mainnet Vexanium.

Platform teknologi blockchain dari Vexanium akan berfokus pada pangsa pasar di Indonesia, karena Vexanium berencana menjadi pintu gerbang untuk masuk ke salah satu pasar potensial cryptocurrency terbesar di dunia, yaitu Indonesia.

Saat ini Indonesia memiliki 1.400.000 investor crypto (hanya sekitar 0,6% dari total populasi masyarakat di Indonesia yang berjumlah 260.000.000 orang). Itu membuktikan Indonesia masih merupakan sebuah pasar dengan potensial yang tinggi bagi setiap perusahaan blockchain untuk melebarkan sayapnya.

"Harapannya, Vexanium dapat memperkuat citranya sebagai Ethereum dari Indonesia, terutama dengan membantu perusahaan-perusahaan berbasis blockchain dari Indonesia untuk mengembangkan proyeknya," pungkasnya.