Find Us On Social Media :

Google akan Tarik Rp600 Ribuan dari setiap Ponsel Pintar yang Terjual

By Adam Rizal, Selasa, 23 Oktober 2018 | 15:00 WIB

Ilustrasi Google Pixel 3 dan Google Pixel 3 XL

Google akan memungut bayaran setiap pabrikan smartphone dan komputer di Eropa yang menyertakan aplikasi Google di dalamnya, menyusul Komisi Uni Eropa memvonis Google telah melakukan praktik bundling Google Chrome dan Google Search di Android secara ilegal.

Google akan membebankan biaya bundling berdasarkan tier atau tingkatan negara pasar perangkat dan ukuran perangkat. Biayanya, mulai dari USD 40 atau sekitar Rp 600 ribuan.

Biasanya, aplikasi Google sudah langsung terinstal di ponsel-ponsel Android secara gratis tanpa biaya tambahan. Namun, Google mengambil langkah pengecualian di Eropa, menyusul Uni Eropa menjatuhkan denda sebesar USD 5 miliar kepada Google pada Juni lalu.

Uni Eropa menilai Google melemahkan daya saing karena Google membenamkan 11 aplikasi berbeda (bundling) yang harus dibenamkan (pre-installed) para produsen ponsel Android jika ingin memakai lisensi Play Store.

Karena itu, Google akan mulai menjual lisensi berbeda untuk Search dan Chrome, Maps, Gmail, dan Docs.

"Karena pre-instalasi Google Search dan Chrome bersama dengan aplikasi kami yang lain sudah membantu kami mendanai pengembangan dan distribusi gratis Android, kami akan memperkenalkan lisensi berbayar baru untuk smartphone dan tablet yang dikapalkan ke EEA (Kawasan Ekonomi Eropa)," kata Vice President of Platforms Google Hiroshi Lockheimer.

Lockheimer juga menegaskan bahwa Android akan tetap menjadi sistem operasi open source dan gratis. Lisensi ini hanya berlaku untuk aplikasi yang biasa dibundling bersama sistem operasi tersebut.

Pengenaan biaya tersebut berlaku pada 29 Oktober untuk setiap model smartphone atau tablet baru yang diluncurkan di Area Ekonomi Eropa (EEA) dan menjalankan sistem operasi Android milik Google.

Biaya yang dikenakan paling rendah 2,5 dolar AS (sekitar Rp38 ribu) dan naik tergantung pada negara dan ukuran perangkat, kata sumber, seperti dikutip dari Reuters.

Produsen smartphone dapat mengganti biaya, yang berlaku untuk sejumlah aplikasi termasuk toko aplikasi Google Play, Gmail dan Google Maps, dengan menyetujui untuk memasukkan mesin pencari Google dan browser internet Chrome dan menampilkannya secara jelas.