Find Us On Social Media :

Kongres AS Larang Perusahaan Teknologi AS Terima Uang dari Arab Saudi

By Adam Rizal, Kamis, 25 Oktober 2018 | 17:00 WIB

jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi

Kematian jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi berbuntut panjang dan menggemparkan dunia, mengingat banyak negara yang menuduh pemerintah Arab Saudi yang melakukannya.

Kali ini senator Amerika Serikat (AS) Ro Khanna yang meminta para perusahaan teknologi asal Amerika Serikat (AS) yang bermarkas di Silicon Valley untuk menghentikan kucuran investasi asal Arab Saudi sebagai bentuk rasa prihatin atas kematian jurnalis Arab Saudi Khashoggi.

"Silicon Valley harus berjanji tidak akan menerima penanaman modal apapun dari Arab Saudi," ujarnya.

Sudah menjadi rahasia umum, miliarder Arab Saudi telah menanamkan investasinya di perusahaan-perusahaan teknologi asal Negeri Paman Sam. Uber, Lyft, Twitter, sampai Tesla merupakan beberapa di antaranya.

Khanna juga menyinggung soal nilai moral yang harus dimiliki para pelaku bisnis di Silicon Valley sehingga tidak mengedapankan keuntungan semata.

"Sudah bukan rahasia lagi bahwa Arab Saudi melakukan investasi besar-besaran di Silicon Valley. Tapi mengingat mereka terus menunjukkan kebrutalan mereka, salah satunya perang di Yaman yang membuat 12 juta orang di ambang kelaparan, kita harus menanyakan kepada perusahaan di Silicon Valley apakah mereka masih mau menerima uangnya," tuturnya.

"Rezim Arab Saudi tidak memiliki nilai yang sama dengan kita. Mereka mematikan kebebasan sebagaimana kita melihat pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi," ujarnya.

"Saya mendorong para pemimpin bisnis di Silicon Valley untuk mempertimbangkan nilai moral dari masyarakat kita dan menolak investasi Arab Saudi. Kita harus dibimbing oleh nilai kita," ujarnya.

"Jika kamu menerima miliaran dollar dari orang yang nilainya tidak sesuai denganmu, kamu harus bisa menolaknya," kata Wesley Chan (Managing Director dari Felicis Venture) seperti dikutip Politico.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah memberikan tekanan terhadap industri teknologi karena koalisi militer yang dipimpin oleh Arab Saudi dan Uni Emirat Arab menyebabkan ribuan warga sipil tewas di Yaman akibat serangan udara.

"Masih banyak uang di Silicon Valley dan kita tidak perlu untuk menerima investasi dari orang-orang tangannya sudah kotor akan darah dari ribuan mayat warga Yaman," tutupnya.