Find Us On Social Media :

Qualcomm 4G/5G Summit 2018, 5G NR Akan Menghubungkan Beragam Perangkat

By Cakrawala, Minggu, 28 Oktober 2018 | 08:30 WIB

Cristiano Amon (President, Qualcomm Inc.) menjelaskan sejumlah hal yang ditawarkan 5G NR pada Qualcomm 4G/5G Summit 2018 yang berlangsung di Hong Kong dari tanggal 22 sampai 24 Oktober 2018 lalu.

Hong Kong, InfoKomputer – Tak hanya untuk smartphone, 5G NR juga bisa menghubungkan beragam perangkat lain berhubung mendukung jumlah koneksi yang lebih banyak dibandingkan generasi sebelumnya. Pada Qualcomm 4G/5G Summit 2018 yang berlangsung dari tanggal 22 sampai 24 Oktober 2018, Qualcomm mencanangkan teknologi seluler generasi kelima ini nantinya akan menjadi jaringan nirkabel utama penghubung aneka perangkat, seperti halnya jaringan listrik yang menenagai sebagian besar perangkat di dunia. Lagi pula dengan berbagai kelebihan lainnya seperti throughput lebih tinggi dan latensi lebih rendah, pemanfaatan 5G NR akan memungkinkan berbagai skenario baru.

“Tetapi 5G adalah berbeda. 5G adalah sebenarnya kesempatan untuk menjadi teknologi yang menghubungkan segalanya, setiap saat, Anda tahu, di mana saja, ke cloud,” tegas Cristiano Amon (President, Qualcomm Inc.).

Ambil contoh V2X alias vehicle-to-everything. Dengan V2X ini, kendaraan misalnya bisa berkomunikasi dengan kendaraan lain (V2V, vehicle-to-vehicle), dengan pejalan kaki atau orang (V2P, vehicle-to- pedestrian/person), dan dengan jaringan (V2N, vehicle-to-network).

Bisa berkomunikasi dengan kendaraan lain memungkinkan tingkat keselamatan yang lebih tinggi. Pasalnya sebuah kendaraan bisa mengetahui lokasi dari kendaraan lain yang berada di dekatnya. Bisa berkomunkasi dengan pejalan kaki juga akan meningkatkan keselamatan. Tatkala hendak menyeberang contohnya, perangkat yang digunakan pejalan kaki bisa mengingatkan akan kendaraan yang sedang melaju. Sementara, bisa berkomunikasi dengan jaringan memungkinkan jaringan memberikan informasi mengenai kondisi yang lokasinya cukup berjarak, seperti adanya kecelakaan pada 2,5 kilometer di depan.

V2X ini, tepatnya C-V2X yang menandakan V2X memanfaatkan cellular alias seluler, sebenarnya sudah tersedia. Namun 5G NR C-V2X menawarkan sejumlah kelebihan dibandingkan C-V2X generasi sebelumnya. Berhubung memanfaatkan 5G NR, varian baru ini diklaim mendukung throughput tinggi, latensi sangat rendah, dan reliabilitas sangat tinggi.

5G NR dipercaya Qualcomm mampu mengakselerasi adopsi XR.

Dengan 5G NR C-V2X yang merupakan C-V2X rilis 16 misalnya, bisa dilakukan intention/trajectory sharing berbagai kendaraan yang ada di sekitar. Karena suatu kendaraan, sebut saja Kendaraan A, yang sedang berada di persimpangan jalan mengetahui apa yang akan dilakukan kendaraan di sekitarnya dalam hal pergerakan, apakah akan berbelok ke kiri, tetap di lajurnya, akan melambat, maupun lainnya, Kendaraan A akan bisa mengambil langkah yang lebih optimal dalam melakukan yang dikehendaki, seperti waktu yang tepat untuk berbelok ke kanan. Pada C-V2X rilis 14, fitur yang untuk persimpangan ini lebih kepada memberikan peringatan.

Contoh lain adalah XR (extended reality) yang mencakup VR (virtual reality) dan AR (augmented reality). Saat ini XR sudah tersedia, tetapi memiliki beberapa kekurangan. Pendekatan yang meletakkan semua kemampuan penghitungan/ pemrosesan pada HMD (head mounted display) memang menawarkan keleluasaan penggunaan. Namun, visual yang diberikan biasanya kurang bagus. Sementara pendekatan yang meletakkan kemampuan penghitungan/pemrosesan utama pada perangkat lain dan bukannya di HMD memang mampu menghasilkan visual lebih baik, tetapi menghambat keleluasaan berhubung umumnya masih menggunakan kabel. Belum lagi kemampuan penghitungan/pemrosesan yang tinggi ini membutuhkan biaya tinggi.

Dengan 5G NR yang mendukung throughput tinggi dan latensi rendah, kemampuan penghitungan/pemrosesan yang butuh sumber daya tinggi bisa dipindahkan ke data center mini milik operator telekomunikasi seluler pada suatu lokasi yang relatif dekat dari pengguna, misalnya untuk me-render gambar untuk kemudian dikirimkan ke HMD. Sementara, pada HMD akan tetap dipasangkan kemampuan penghitungan/pemrosesan yang butuh latensi sangat rendah, misalnya untuk mendeteksi pergerakkan pengguna. Kombinasi ini memungkinkan XR dengan visual yang baik, keleluasaan tinggi, dan biaya yang lebih terjangkau untuk pengguna.

Hal ini pun dipercaya oleh Qualcomm bisa meningkatkan akselerasi adopsi XR di dunia. Selain lebih terjangkau untuk pengguna, metode tersebut pun memudahkan penyedia XR untuk menghadirkan layanannya.