Perusahaan ponsel pintar asal China, Oppo rela menggelontorkan dana sebesar 200 juta Yuan atau sekitar Rp 437 miliar setiap tahun untuk proses rekrutmen pegawai.
Selain untuk proses rekrutmen, dana ini juga digunakan untuk beasiswa universitas hingga pengembangan karyawan.
Menurut Jin Haishao, staff Human Resource Oppo Global, keseluruh dana tersebut memang terbilang cukup besar karena hal itu masuk dalam hitungan investasi. Menurutnya, perusahaan pun lebih memertimbangkan karyawan usia muda daripada karyawan senior.
"Kami merekrut karyawan usia muda. Bahkan kebanyakan dari mereka baru lulus dari universitas. Ini karena mereka sangat lincah dan kreatif," ungkap Jin saat ditemui KompasTekno di kantor pusat Oppo di kawasan Shenzhen, China.
Ia melanjutkan, seluruh dana tersebut akan dioptimasi dalam empat sektor yakni untuk mendanai penelitian teknologi di universitas, untuk kontes teknologi, untuk beasiswa, dan untuk pelatihan karyawan.
Keempat sektor itu disebut memiliki skala prioritas masing-masing sehingga dana yang dibagi bisa berbeda jumlahnya. Kendati demikian ia tak menjelaskan secara rinci anggaran yang digelontorkan di setiap sektor.
"Kami percaya ini adalah bagian dari investasi kami untuk perusahaan," imbuhnya.
Oppo sendiri memiliki kebijakan untuk memprioritaskan karyawan berusia muda untuk menduduki jabatan tinggi di perusahaan. Hal ini karena anak muda dianggap masih memiliki mental yang dapat dibentuk sesuai dengan visi perusahaan.
Selain itu, dari data internal Oppo menyebutkan bahwa sebanyak 42 persen petinggi yang menduduki posisi supervisor berusia tak lebih dari 32 tahun. Termasuk AVP Oppo China, Brian Shen.
Sementara persentase supervisor yang lahir setelah 1990 sebanyak 3,5 persen dari keseluruhan.
Jika dibandingkan dengan perusahaan teknologi lain, usia rata-rata pegawai Oppo memang tergolong muda. Bandingkan saja dengan Apple yang usia rata-ratanya adalah 31 tahun, Google 30 tahun, sedangkan Oppo 29,5 tahun.